Minggu, 19 Februari 2006

JERAMI PADI SEBAGAI PAKAN TERNAK




Jerami padi biasa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Terlebih bila musim kemarau menjerang. Sayangnya kandungan nutrisi dan kecernaannya rendah, apalagi bila dibandingkan dengan pakan hijauan. Hal ini lantaran tingginya kadar serat kasar sebagai penyusun dinding sel tanaman. Juga rendahnya kadar protein serat kasarnya.

Mengingat jerami padi mudah didapatkan sebagai alternatif pakan ternak, peternak acap mengupayakan perbaikan potensi pakan jerami padi ini. Ahli pakan ternak Mirni Lamid dari Departemen Peternakan FKH Unair Surabaya memberi jalan perbaikan ini dengan perlakuan biologi mengunakan enzim xilanase.

Kata Mirni Lamid, perlakuan biologi menggunakan enzim xilanase pada jerami padi itu selain ramah lingkungan juga mampu memperbaiki potensi pakan berserat. Proses kimianya adalah dengan mengubah struktur ligno selulosa dan lignohemiselulosa. 

Sehingga, “Akan lebih memudahkan degradasi fraksi hemiselulosa pada jerami padi secara efisien dan optimal,” kata Mirni Lamid. Dari hasil penelitiannya, penambahan enzim xilanase dengan waktu inkubasi 2 hari dapat menurunkan kandungan serat dan meningkatkan kandungan protein kasar.

Manfaatnya, menurut Mirni Lamid, penggunaan enzim Xilanase dapat memberi respon positif dalam peningkatan kualitas jerami padi sebagai pakan ternak ruminansia tersebut. Mengapa bisa demikian, ahli pakan ternak itu menjelaskan semua berdasar penelitiannya.

Enzim Xilanase sebagaian besar dihasilkan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan fungi. Kelompok enzim glikosil hidrolase mampu memecah ikatan glikosidik pada xilan dengan kecepatan lebih dari 10 pangkat 17 kali. “Oleh sebab itu, keberadaan enzim ini memegang peranan penting dalam mendegradasi limbah yang kaya hemiselulose,” kata Mirni Lamid.

Hemiselulose merupakan polisakarida struktural sel tanaman terbanyak kedua setelah selulose. Komponen hemiselulose terpenting dari sel tanaman adalah xilan tersebut. Xilan tersusun atas rantai polixilos membentuk heteropolisakadrida bercabang yang sulit didegradasi oleh mikroba rumen.

Dalam penelitian Mirni Lamid tersebut, ia melalui tahap-tahap esksplorasi enzim xilanase untuk mengetahui optimasi pH dan suhu. Kemudian uji potensi enzim xilanase dalam upaya meningkatkan kualitas jerami yang meliputi kandungan bahan kering, bahan organik, serat kasar dan protein kasar.

Kandungan-kandungan zat pakan dalam jerami padi inilah yang digertak kondisinya dengan enzim xilanase. Alhasil, kandungan seratnya menurun. Segangkan protein kasarnya meningkat, sehingga kandungan gizinya dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. (majalahinfovet.com)

Label: