Rabu, 08 Februari 2006

Memelihara Tarantula, Laba-laba Raksasa



Memelihara tarantula mungkin terdengar menyeramkan. Namun bagi para pecinta tarantula, memelihara dan merawat tarantula merupakan hoby yang menyenangkan. Ada bayak jenis tarantula yang dipelihara, tiap jenisnya tentu memiliki keunikan ndan kelebihannya masing-masing. Jika anda tertarik untuk memelihara tarantula, berikut adalah beberapa hal yang harus anda perhatikan dalam memelihara laba-laba besar tersebut.

Kandang
Tarantula yang berukuran besar biasanya dipelihara dalam akuarium yang tertutup. Aquarium tersebut tentunya harus memiliki lubang untuk sirkulasi udara. Untuk tarantula yang masih kecil, dapat mempergunakan tempat untuk pet yang terbuat dari mika/akrilic.

Ukuran kandang disesuaikan dengan ukuran tarantula, perbandingan panjang 2,5 kali legspan, lebar 1,5 kali legspan, tinggi tergantung jenis tarantulanya. Untuk terresterial dan burrower, tinggi dari media ke langit-langit kandang sedikit lebih tinggi dari legspan, karena untuk jenis terresterial/burrower abdomennya lebih besar sehingga akan berakibat fatal jika terjatuh dari tempat yang tinggi. Sementara untuk arboreal justru membutuhkan tempat yang tinggi karena memang tempat hidupnya di atas tanah.

(legspan = ukuran dari ujung kaki ke ujung kaki terjauh, asumsi kaki direntangkan)

Pada dasar kandang berilah substrat/media. Contoh media yang biasa digunakan adalah cocopeat.

Taruhlah tempat minum di dalam kandang. Ukuran tempat minum jangan terlalu basar ataupun terlalu dalam. Ukurannya jangan lebih besar dari ukuran tarantula anda. Pada tarantula yang masih kecil, pemberian minum dapat dilakukan dengan menspray pinggiran kandan (bukan pada tarantulanya).

Makan
Makanan alami tarantula adalah serangga. Anda dapat memberikan seranggan seperti jangkrik, ulat hongkong, tataupun ulat jerman sebagai makanan tarantula.

Pemberian makan ada yang bilang setiap hari, tiga hari sekali, atau delapan kali sebulan. Jangan terlalu banyak memberi pakan karena power feeding bisa bikin umur pendek.

Penting! Jangan meninggalkan makanan apabila tarantula anda tidak mau makan. Hal ini untuk menghindari jika tarantula tersebut sedang ganti kulit (molting). Jangkrik sekalipun dapat membuat membuat tarantula yang sedang molting mati.

Perawatan
Jagalah kebersihan kandang untuk menghindarkan tarantula dari penyakit. Angkat kotoran taranntula beserta media yang berada di sekitarnya untuk menghindarkan tumbuhnya jamur.

Jaga ketersediaan minuman untuk menghindari terjadinya dehidrasi terutama saat terjadi molting. Berhati-hatilah dalam menghandle tarantula karena termasuk serangga yang berbisa (walaupun belum ada laporan kematian akibat gigitan tarantula).

Pada jenis tertentu, seperti tipe terresterial/burrower berhati-hatilah jangan sampai tarantula tersebut jatuh karena dapat mengakibatkan abdomen pecah dan berakibat fatal. Sementar untuk tipe alboreal akan sangat sulit ditangkap jika kabur karena gerakanya yang cepat.

Molting
Molting adalah proses ganti kulit. Pada saat molting umumnya tarantula akan terbalik, perut menghadap ke atas. Kondisi seperti ini wajar dan jangan diganggu, dalam kondisi ini tarantula sangat lemah, bahkan jangkrik pun dapat membunuh tarantula.

Ciri-ciri umum tarantula yang akan mengalami molting antara lain: tarantula tidak mau makan, abdomen berwarna lebih gelap dan kurang aktif.

Sesudah molting, kulit tarantula yang baru termasuk taringnya masih dalam kondisi lunak. Oleh karena itu tunggulah sampai beberapa hari sampai satu minggu untuk memberinya makan (tergantung ukuran tarantulanya, untuk sling/tarantula baby biasanya sudah bisa diberi makan setelah 1-2 hari)

Tarantula untuk pemula

Tarantula untuk pemula lebih disarankan untuk yang gerakan lambat, tidak agresif dan mudah dipelihara (low maintenance). Genus Brachypelma (memiliki warna yang bagus dan jinak) dan Grammostola (lumayan besar dan jinak) merupakan jenis yang cocok untuk pemula.

Baca pula: Pertolongan untuk Gigitan Tarantula

Bersumber dari livebeta.kaskus.us dengan perubahan

Label: , ,