Prosedur Biosecurity Di peternakan Ayam
Pengertian Prinsip Prosedur Biosecurity Di peternakan Ayam Prosedur Biosecurity Di peternakan AyamProsedur Biosecurity Di peternakan AyamProsedur Biosecurity Di peternakan Ayam
Dalam meningkatkan biosecurity
tidak hanya di wilayah kandang saja, jadi pelaksanaan pengamanan dari segi bio, harus juga di antisipasi dari semua penjuru dan bagian di sebuah perusahaan peternakan tersebut, demi berkembangnya perusahaan yang berjuang di bidang peternakan, jadi harus secara bersungguh-sungguh dalam memahamii dan menjalankan proses biosecurity dengan baik dan benar.
ADAPUN tempat yang harus di perhatikan adalah sebagai berikut:
1. Gerbang Utama: Di lokasi ini yang bertanggung jawab adalah Watch Man (satpam)
Gerbang utama adalah tempat yang paling penting harus di perhatikan, disini adalah tempat umum dimana semua orang dan berbagai kendaraan asing bisa masuk ke lokasi peternakan sebelum memasuki kawasan yang lain, DEMI KESELAMATAN KESEHATAN yang harus di lakukan adalah:
* Tugas satpam adalah harus mencatat, Semua Personal atau orang, dan mobil yang keluar masuk melalui pintu ini harus mengisi buku tamu, yang harus di catat adalah: waktu masuk, number mobil, berapa orang di dalam mobil tersebut, dan apa tujuan orang tersebut masuk ke dalam lokasi.
* Termasuk pekerja, dan mobil yang datang dari luar Harus di persilahkan masuk ke tempat lokasi setelah di spray menggunakan disinfectants.
* Tempat lokasi Foot Dip (celup kaki yang berisi air disinfectant) dan tempat lokasi penyemprotan mobil harus di bersihkan sehari sekali atau ketika air sudah kotor.
* Siapkan seragam khusus untuk orang yang masuk kedalam lokasi sebuah peternakan, jadi sebelum mereka masuk ke dalam, harus mandi terlebih dahulu, dan mengganti pakaian mereka dengan yang sudah di persiapkan tadi, tapi dengan catatan pakaian tersebut harus bagus dan bersih , demi kenyamanan si pengguna.
*
Orang yang membawa mobil kedalam lokasi peternakan (selain lokasi kandang) jangan di persilahkan membawa mobil kedalam lokasi kandang walaupun ada tujuan apa? Gunakan mobil dalam yang sudah di persiapkan.
1. Di daerah office, yang bertanggung jawab adalah HC (health Control- vaccinator) , Bersihkan lingkungan yang berhubungan dengan penempatan vaksin (di office) gunakan disinfectant seminggu sekali,
2.
Di Gerbang masuk yang menuju ke lokasi kandang (main entrance shower)
1. Semua Mobil yang masuk dan keluar harus melalui ruangan yang menggunakan auto spray dengan disinfectant,
2. Disinfectant harus dig anti jika lokasi vehicle dip di ketahui sudah kotor, dan perhatikan dosis yang digunakan adalah dosis yang dianjurkan oleh perusahaan yang membuat disinfectant tersebut.
3.
Di Tempat pemeliharaan D.O.C (untuk yang menggunakan system Multy Age), Yang bertanggung jawab disini adalah: Leader flock, Assistant Leader, vaccinator, supervisor, dan veterinarian (dokter Hewan)
1. Semua barang yang banyak digunakan di kawasan D.O.C harus melalui disinpeksi sebelum di gunakan atau masuk ke kandang yang masih muda tersebut, apabila menggunakan barang dari luar (lokasi selain di kawasan tersebut atau barang baru) seharusnya di cuci terlebih dahulu dan disinfeksi, selanjutnya fumigasi.
2. Pastikan orang yang mau masuk ke dalam kandang yang ayamnya masih berumur di bawah 18 minggu harus mandi terlebih dahulu (tanpa terkecuali), dan menggunakan pakaian, sepatu but, yang sudah di sediakan khusus untuk orang yang mau masuk kedalam kandang,
3. Sepatu dan pakaian yang di pakai di dalam kandang, pastikan jangan di pakai untuk kerja di luar kandang, sepatu dan pakaian harus tetap terpisah, jangan bercampur-aduk (baju dalam dan baju luar) untuk menghindari kontaminasi penyakit dari luar ke dalam.
4. Orang yang masuk kedalam harus memasuki ruangan auto spray (dimana ruangan ini secara otomatis menyemburkan disinfectant) ketika orang masuk kedalamnya.
5. Foot dip (atau tempat cuci kaki yang berada di dalam kandang) harus tetap bersih, dan gunakan dosis yang sudah di tetapkan, ganti dengan secepatnya jika foot dip tersebut sudah kelihatan kotor, karena apabila kotor, larutan disinfectant tidak akan bekerja secara maksimal,
6. Seragam yang di gunakan untuk brooding di dalam kandang grower tersebut harus di rendam terlebih dahulu dengan menggunakan disinfectant sebelum di cuci.
7. Jangan menyimpan barang yang tidak di perlukan di dalam kandang tersebut, simpan barang yang di perlukan saja, karena barang yang tidak di perlukan apabila terus disimpan di dalam maka benda tersebut akan kotor dan kemungkinan akan menjadi tempat penyakit.
4.
Di kandang yang sudah sudah bertelur atau yang di sebut kandang layer (atau ayam yang berumur 23 sampai 65 minggu) untuk ayam jenis layer dan PS (parent stock). Yang bertanggung jawab disini adalah, supervisor, leader flock, dan assistant.
1. Nest box atau sangkar yang akan di gunakan untuk bertelur harusnya di spray terlebih dahulu dan baru boleh di tempatkan di dalam kandang.
2. Masukan nestbox atau sangkar kedalam kandang ketika ayam berumur 16 minggu, dengan tujuan ayam harus sudah belajar sebelum ayam memasuki umur layer (masa bertelur umur 23-65 minggu), dengan demikian ayam sudah belajar secara perlahan dan bertahap yang nantinya akan mengurang atau meminimalis telur lantai, karena telur lantai tidak akan di gunakan untuk H.E (hatching egg) telur yang layak tetas.
3. Gunakan sekam untuk mengisi nestbox atau sangkar, gunakan sekam yang masih baru, jangan gunakan sekam bekas, karena sekam yang tidak layak pakai akan mengakibatkan kontaminasi secara langsung, dimana telur akan melakukan kontak langsung dengan sekam ini.
4. Ketika ayam berumur 40 minggu, ganti lah sekam nestbox dengan sekam baru, dengan tujuan ketika umur ayam 40 minggu pastinya nestbox sudah kotor, dengan melakukan penggantian sekam tersebut maka kontaminasi telur yang berakibat dari sekam kotor akan bisa terisolasi dan di kurangi,
5. Untuk kandang tertutup dan menggunakan system dark out( kandang yang tertutup dengan tirai hitam, dan hanya menggunakan penerangan 8jam di siang hari, tanpa menggunakan sinar matahari) seharusnya membuka tirai hitam tersebut ketika ayam berumur 20 minggu, gunakan penerangan menggunakan lampu dan sinar matahari.
5.
PEKERJAAN YANG HARUS DI LAKUKAN RUTIN (DIDALAM KANDANG)
1. Bersihkan pipa untuk ayam minum (nipple line), tankki air, dan flushing dengan menggunakan Hi-Chlone setiap 2 minggu sekali, yang bertujuan untuk menghindari tumbuhnya bio-film (kotoran yang menempel di dalam pipa nipple, yang nantinya akan berwarna hijau itu yang disebut bio-film).
2. Apabila anda menggunakan manual feeder atau yang biasa di sebut, "tempat makanan secara manual" mau yang di gantung atau yang berbentuk talang )linear feeder), bersihkan seminggu sekali dan cuci, karena feeder adalah barang yang sangat berbahaya jika tidak dirawat kebersihan-nya, ketika feeder kotor berkemungkinan besar ayam akan cepat terserang penyakit, yang di sebabkan dari micro bacteri yang tumbuh dan berkembang biak di feeder tersebut, maka hindari pemakaian feeder kotor.
3. Bersihkan cooling pad( coolingpad adalah sebuah system dimana akan berfungsi jika suhu di dalam kandang semakin panas) fungsinya adalah untuk menurunkan atau menstabilkan suhu, ketika suhu di dalam kandang melebihi panas 29,5 derajat selcius, maka coolingpad akan berjalan dengan membawa suhu yang relative rendah, dengan demikian suhu di dalam kandang akan stabil kembali. Dengan program ini maka bersihkan cooling pad setiap 2minggu sekali, karena apabila coolingpad kotor, atau bak collingpad kotor, secara langsung akan membawa penyakit ke dalam kandang dan menyeluruh kandang akan terkontaminasi, karena coolingpad adalah dimana sumber udara masuk secara bebas. Maka hindari coolingpad dan bak coolingpad kotor. Ketika sudah di bersihkan campurkan disinfectant kedalam bak coolingpad tersebut.
4. Untuk yang menggunakan kipas blower atau exhaust fan, bersihkan kipas ini secara teratur seminggu sekali, maka jika terjadi kipas kotor, kipas tersebut akan berat, dan fungsinya akan menurun, ketika fungsi kipas menurun atau semakin lambat, maka aliran udara di dalam kandang akan semakin lambat, dengan aliran udara lambat, amoniak akan meningkat, gejala gangguan pernafasan akan terjadi setelah beberapa hari, maka kipas utama harus tetap bersih supaya bisa berfungsi dengan baik. Jangan biarkan ammoniac di dalam kandang melebihi 50ppm, jika terjadi ammoniac tinggi maka langkah yang harus di lakukan adalah dengan mengganti sekam, bersihkan kipas, hindari sekam basah dikandang, dan menabur kapur di bawah slat, untuk mengeringkan lokasi yang basah.
5. Balik sekam setiap hari, untuk menghindari sekam lembab dan basah, dengan membalik sekam maka ammoniac yang ada di dalam sekam akan terbawa oleh angin kipas keluar, dengan demikian jika ammoniac rendah ayam lebih jauh dari menderita peyakit pernafasan. Gunakan kapur jika di perlukan.
6. Bersihkan debu yang ada di dalam kandang, bersihkan tiap hari, karena debu sumber penyakit pernafasan, dan sumber penyakit lainnya.
7. Buang atau afkir ayam yang sakit, dan jangan membiarkan ayam sakit tinggal di dalam kandang, seleksi ayam yang sakit setiap hari dan ayam yang tidak layak telur. Maka jika ayam sakit terus tinggal di dalam kandang, maka penyakit tersebut akan cepat menular ke ayam yang lebih sehat. Maka segera-lah seleksi dan buang ayam yang sakit sebelum menjadi vector penyebab menularnya penyakit ke ayam yang lain.
8. Cuci tangan anda sebelum dan sesudah melakukan seleksi telur, dengan tujuan untuk tetap bersih, maka jika telur tetap bersih maka kualitas telur tersebut akan lebih bagus untuk dijadikan telur tetas.
9. Lakukan pemberian racun tikus di dalam kandang 2 minggu sekali, karena tikus adalah sumber penyakit, jika tikus semakin banyak populasi nya di dalam kandang, maka kemungkinan besar penyakit yang akan di timbulkan dari tikus tersebut semakin besar, sebagai contoh, tikus akan mengambil makanan ayam atau memakan makanan ayam dari feeder, ketika tikus memakan makanan, tikus akan sambil mengeluarkan kotoran (berak) dengan demikian ayam yang memakan tai tikus teersebut akan menderita sakit, sperti salmonella pullorum, dan lain-lain, maka lakukan lah pemberian racun secara teratur di dalam kandang.
10. Ketika ada ayam yang mati di dalam kandang, maka segera ayam tersebut keluarkan dari kandang, dengan pastinya, ayam yang mati tersebut adalah ayam yang sudah sakit, untuk menghindari penularan penyakit dari ayam yang meti tersebut maka harus segera membuang ayam yang mati secara langsung.
11. Spray atau semprot lokasi kandang (bagian luar kandang) seminggu sekali, dengan menggunakan disinfectant secara teratur.
6.
VAKSINASI-ORANG YANG BERTANGGUNG JAWAB ADALAH VAKSINATOR, SUPERVISOR, LEADER FLOCK DAN ASSISTANT LEADER.
1. Ikuti biosecurity
yang sudah di tetapkan,
2.
Sebelum melakukan vaksinasi, dari office atau dimana tempat vaksin di simpan, maka cara membawa vaksin harus benar.
1. Perhatikan dan catat kadaluarsa vaksin, jika vaksin sudah kaladuarsa (expired) maka jangan gunakan vaksin tersebut, gunakan vaksin yang belum kadaluarsa, hindari pemakaian vaksin jika kadar kadaluarsa nya kurang dari satu bulan.
2. Ketika vaksin sebelum di masukan ke tempat vaksin (mungkin termos vaksin-untuk membawa vaksin dari tempat penyimpanan ke kandang) maka satu jam sebelum vaksin disimpan, sebaiknya termos tersebut di isis dengan es batu, dan pastikan di dalam termos vaksin yang berisi es batu tersebut suhunya di bawah 2 drajat Celsius jangan melebihi 5 drajat. Karena jika vaksin di simpan di suhu yang panas maka vaksin live itu akan mati, dan tidak layak untuk di gunakan, untuk itu agar vaksin tetap hidup dan layak di gunakan maka kita harus menyimpan vaksin itu dengan suhu 1-5 drajat celcius.
3. Vaksin-lah ayam yang sehat saja, jangan memvaksin ayam yang sakit, karena ayam yang sakit tidak akan menerima reaksi dari vaksin tersebut
3. Ketika selesai vaksin, vial vaksin(botol vaksin) seharusnya jangan di buang sembarangan, bawa botol bekas vaksin tersebut ke tempat dimana anda menyimpan vaksin tersebut.
4. Rebus botol vaksin tersebut dengan menggunakan air panas, dengan tujuan untuk memastikan vaksin itu mati, dan buang lah ke tempat sampah yang jauh dari lokasi kandang.
5. Jika anda mempunyai sisa vaksin, maka sisa vaksin trersebut jangan di buang di sembarang tempat, campur sisa vaksin tersebut dengan disinfectant dan rebus dengan menggunakan air panas lalu buang ke tempat sampah yang jauh dari lokasi kandang.
7.
Tempat Post Mortem
1.
Tempat ini adalah tempat untuk membedah ayam yang sakit atau ayam yang sudah mati untuk mengetahui penyakit apa yang di alami oleh ayam tersebut. Maka langkah-langkah biosecurity
yang harus di perhatikan adalah:
1. Ketika membawa ayam mati tersebut ke tempat post-mortem mungkin menggunakan mobil, maka mobil tersebut setelah membawa ayam yang mati, harus segera di bersihkan dan di cuci dengan menggunakan disinfectan, untuk menghindari penularan terhadap kandang yang lain.
2. Gunakan sepatu dan seragam terpisah, jadi jangan menggunakan seragam sembarangan ketika melakukan pembedahan, pakai lah seragam yang sudah di sediakan oleh pihak perusahaan.
3. Ketika sudah melakukan pembedahan, buang ayam tersebut atau bakar dengan menggunakan (incinerator) atau kubur, dan taburkan kapur beserta di sinfectant (jika anda mengubur ayam mati)
4. Orang yang sudah melakukan pembedahan ayam, jangan masuk lagi ke dalam kandang, tanpa terkecuali. Sebaiknya anda melakukan pembedahan ayam di waktu akhir kerja anda, atau di sore hari, jadi setelah selesai kerja (post mortem) anda langsung pulang dan jangan melakukan kontak langsung terhadap ayam-ayam yang masih hidup.
2. Spray tempat postmortem setiap hari dengan menggunakan di sinfectan, untuk menghindari penyebaran penyakit ke tempat atau kawasan kandang ayam.
Terimakasih, demikian tahap biosecurity
yang kedua ini, biosecurity yang pertama adalah ternak dan biosecurity
semoga bisa membantu
www.blogger-kawunganten.blogspot.com
Label: ayam
<< Beranda