Serba-serbi Kadal Bluetongue Skink (Lidah Biru)
Bluetongue adalah salah satu kadal unik yang banyak dipelihara. Kadal ini memiliki ciri khas yaitu lidahnya yang berwarna biru. Kadal ini memiliki berbagai sebutan, antara lain bluetongue, panana, kadal lidah biru, bahkan ada yang memanggilnya ular berkaki empat.
Kadal ini sendiri memiliki nama bluetongue karena memiliki lidah berwarna biru pekat. Karena lidahnya yang berwarna biru ini, terkadang ada yang mengira bahwa kadal bluetongue berbisa. Padahal kadal ini tidak berbisa.
Sistematik
Bluetongue sangat dekat dengan genus Cyclodomarphus dan Hemisphaeriodon. Semua spesis dari kadal ini dapat di temukan di daratan Australia dan terkecuali jenis Tiliquas Gigas yang dapat di temukan di papua dan beberapa pulau-pulau kecil di Indonesia, satu spesis lain yakni Tiliquas Scincoides dapat di temukan di pulau-pulau kecil di sekitar papua dan Australia, Tiliqua Nigrolutea hanya dapat di jumpai di Pulau Tazmania jenis ini berbeda dengan jenis lain yang biasa disebut pygmy bluetongue, fisik mereka relatif besar (lebih dari 37cm panjangnya) dengan badan yang mengkilat, kaki yang pendek kepala yang lebar dengan gigi yang besar.
Ekologi
Banyak jenis kadal ini hidup di dasar lantai hutan ataupun gurun dan kadal ini beraktivitas pada siang dan malam hari, kadal ini tergolong omnivore yakni pemakan segala, terkecuali pygmy bluetongue yang lebih suka jenis arthropoda. Semua jenis kadal ini bereproduksi dengan cara ovovivipar, dengan jenis kadal pygmy bluetongue hanya melahirkan 1-4 ekor saja dan jenis laen dapat mencapai 5 – 24 ekor sekali melahirkan.
Spesis dan Subspesis
Seperti yang diketahui jenis kadal panana ini tersebar dari wilayah daratan papua dan Australia dan juga pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya dan tidak menutup kemungkinan ada sepsis-sepsis yang terisolasi yang memeliki fisik dan patern yang berbeda dengan yang di daratan. Berikut ini adalah jenis dan subspesis dari kadal panana ini :
1. Tiliqua adelaidensis, (Adelaide) Pygmy Blue-tongued Skink
2. Tiliqua gigas, Indonesian Blue-tongued Skink
- Tiliqua gigas evanescens, Merakue Blue-tongued Skink
- Tiliqua gigas keyensis, Key Island Blue-tongued Skink
4. Tiliqua nigrolutea, Blotched Blue-tongued Skink
5. Tiliqua occipitalis, Western Blue-tongued Skink
6. Tiliqua rugosa, Shingleback (or Bobtail) Skink
- Tiliqua rugosa rugosa, Common Shingleback Skink
- Tiliqua rugosa aspera, Eastern Shingleback Skink
- Tiliqua rugosa palarra, Shark Bay Shingleback Skink
- Tiliqua rugosa konowi, Rottnest Island Shingleback Skink
- Tiliqua scincoides scincoides, Eastern Blue-tongued Skink
- Tiliqua scincoides intermedia, Northern Blue-tongued Skink
- Tiliqua scincoides chimaerea, Tanimbar Blue-tongued Skink
Breeding
Karena jumlahnya yang terbatas di alam, tidak salahnya kita mencoba untuk menernakanya. Selain kita dapat mengurangin exploitasi penangkapanya di alam, kita juga dapat mencoba menciptakan strain atau patern yang baru, albino, leucistic, amelanistic, paternless dan sebagainya.
Berikut caranya bagaimana awalnya untuk menentukan jantan dan betina bluetongue. Sampai sekarang belum ada cara yang pasti untuk menentukan kelamin bluetongue. Nah berikut ini cara dari pengalaman dan sharing dari temen-temen breeder.
Jantan
Bluetong jantan bias lihat dari bentuk kepalanya yang memanjang dan besar.
Betina
Kebalikan dari yang jantan bentuk kepala bluetongue betina lebih pendek dan kuntet alias gemuk
Bluetongue yang siap kimpoi adalah yang sudah berumur 2 tahun baik jantan maupun yang betina, pilihlah indukan/biangan yang berkualitas dan sehat di tandai dengan kuku yang lengkap badan yang berisi.
Season meeting bluetongue di tandai pada pertengahan bulan November sampai bulan februari atau maret (sebagai catatan adanya perbedaan musim kimpoi akibat dari perbedaan letak penyebaran dan suhu lingkungan). Pada masa ini bluetongue akan mogok makan, pada saat ini jangan lupa untuk memberikan persediaan air. Sang jantan terkadang sangat agresif dan jangan memegang kadal panana pada saat ini.
Pasangkan bluetongue jantan dan betina ( bisa 1:1 atau 1:2 jantan 1 dan betina 2), jangan satukan jantan dan jantan pada masa ini karena jantan teramat defensive. Proses pembuahan di tandai dengan sang jantan mengigit tengkuk betina lalu memasukan hemipenis jantan ke betina dan sebagai jantan pada masa perkimpoian jangan memakai substrat apapun karena hemipenis sang jantan sangat lah sensitif, sedikit saja tersentuh dengan substrat maka dia akan marah dan juga akan mengganggu proses pembuahan. Jantan akan menarik perhatian betina dengan cara berkeliling di sekitar betina dan mencoba untuk mencumbu sang betina dan jika di terima betina jantan akan menaiki sang betina dan menggigit tengkuknya lama pembuahan biasanya sekitar 30 detik sampai beberapa menit.
Betina akan hamil sekitar 3 sampai 6 bulan tergantung spesisnya. Ketika bayinya lahir tunggu lah sampai beberapa hari sampai dia bias makan sendiri. Perawatanya sama dengan perawatan dewasa.
Bersumber dari livebeta.kaskus.us dengan perubahan.
<< Beranda