Senin, 27 Februari 2006

Mengenal Kucing Persia, Berbulu Cantik nan Eksotis



Kucing Persia merupakan kucing yang sangat cantik dan indah dengan bentuk tubuh yang besar, padat, kepala besar dan bulat, ditutupi lapisan bulu yang tebal. Orang awam pun pasti langsung bisa mengenali kucing persia.

Di Indonesia, kucing ras persia cukup banyak dikembangbiakkan dibandingkan dengan ras lain. Mungkin disebabkan bulu yang panjang dan tebal serta sifat tenang, anggun dan manja yang merupakan salah satu ciri khas kucing ras persia. Persia lebih mudah dikandangkan, relatif tidak berisik dan lebih cocok hidup di dalam rumah.

Berdasarkan panjang bulunya, persia terdiri daru dua tipe yaitu yang berbulu panjang (long haired persian) dan yang berbulu pendek (exotic short hair). Berdasarkan variasi warna, persia terbagi menjadi tujuh kelompok, yaitu :

*Solid color ( kucing yg hanya memiliki 1 warna dasar )

*Silver and Golden Division ( kucing yg memiliki warna dasar shaded Silver dan Gold )

*Shaded and Smoke Division ( kucing yg memiliki warna dasar gelap atau seperti asap yg dilapisi bulu putih )

*Tabby Division ( kucing yg memiliki warna dengan pola dasar : Classic , Mackerel dan Patched Tabby )

*Particolor Division ( Kucing yg memiliki warna yg membentuk suatu pola yg bertitik pada satu tempat )

*Bicolor Division ( kucing yg memiliki 2 warna dasar yg membentuk suatu pola tertentu )

*Himalayan Division ( kucing yg memiliki warna Colorpoint , disisi muka telinga kaki ,dsbnya memiliki warna gelap )

Karakteristik Kucing Persia

Kepala
Kepala persia besar dan bulat, hidung pesek dan lebar dengan celah pembatas yang jelas dengan mata. Rahang kuat dan lebar, pipi penuh ditopang tulang pipi yang menonjol. Bila dilihat dari samping, bagian dahi hidung dan dagu berbentuk garis tegak lurus.

Telinga
Telinga kucing persia berujung bulat, bagian dasar melebar, tidak terlalu tinggi dan miring ke depan.

Mata
mata yang membuka berbentuk bulat dan lebar, warna mata berhubungan dengan warna bulu.

Badan
Dada lebar dan membulat dengan bagian punggung sedikit membulat, ukuran dan posisi perut bagian belakang membulat dan lebih rendah (cobby)

Kaki
Kucing persia memiliki kaki pendek, tebal, kuat ditopang tulang yang berukuran besar. Kaki depan lurus dan kaki belakang juga lurus bila dilihat dari belakang.

Cakar
Cakar kucing ini besar, bulat dan kokoh, lima jari di kaki depan dan empat jari di kaki belakang

Bulu
Kucing persia memiliki bulu yang panjang dan tebal mengkilap, menutupi seluruh badan

Ekor
Ekornya berbulu tebal,lurus, panjang sesuai proporsi badan

Sifat
Kucing persia mudah beradaptasi dengan berbagai macam tempat, suka bermain dan mudah untuk disayangi. Ekspresi wajah yang manis dengan sifat tenang bisa duduk dan tidur disatu tempat selama berjam-jam, tidak berisik serta bersuara lembut.

Source: kaskus.us
Picture: northeast-ohio.freeadsinus.com

Label: , ,



Cara Memilih Bakalan Burung Pleci Berkualitas



Bagi anda yang akan membeli burung pleci, sebaiknya anda meperhatikan beberapa ciri fisik burung yang akan anda pilih tersebut. Selain itu anda juga harus bisa membedakan kelamin pleci agar tidak salah memilih pleci jantan atau betina.

Kriteria dan ciri fisik pleci yang baik antara lain:
•    burung pleci tersebut bergerak lincah dan agresif,
•    secara fisik burung tidak cacat,
•    postur badan sedang dengan panjang proporsional,
•    bulu kering,
•    penampilan bulunya rapi dan tidak kusam,
•    sayap mengepit rapat dan simetris,
•    kepala lebih besar dengan leher panjang padat berisi,
•    pangkal paruh lebar,
•    paruh tebal panjang selaras dengan lebar pangkal paruh,
•    kaki kering dan mencengkeram kuat pada tangkringan.

Membedakan Pleci Jantan dan Betina
Secara umum, perbedaan antara burung pleci jantan dan betina dapat dilihat pada lingkar matanya. Pleci jantan biasanya mepunyai lingkar mata yang tebal dan tajam seta tidak putus-putus. Warna hijau pada bulunya terlihat lebih tajam. Seain itujuga dapat dibedakan melalui kloaka dan duburnya dengan cara ditiup, kalau lebih menonjol berarti jantan.

Harga Bakalan
Karena cara perawatannya yang sangat mudah, burung ini sangat banyak dijumpai di pasaran sehingga harga bakalannya pun menjadi sangat terjangkau. Harga bakalan burung ini di pasaran berkisar antara Rp 10.000- Rp 20.000. Meskipun harga bakalannya tergolong sangat murah, namun jika sudah dimaster dan sering menang kejuaraan maka hargaya bisa melambung hingga jutaan rupiah.

Artikel sebelumnya: Mengenal Pleci, Burung Kecil Berkaca Mata


Catatan kaki
Pleci Kembali Beaksi, Minggu Pagi,  No 35 Th 64,  November 2011
Gambar: kicaumania.org

Label: , ,



Mengenal Pleci, Burung Kecil Berkaca Mata



Burung pleci merupakan burung yang sedang naik daun di kalangan kicaumania. Cara budidaya dan perawatan pleci yang tergolong  mudah serta harga bakalan pleci yang sangat terjangkau membuat burung pleci sangat mudah ditemukan di pasaran.

Pleci dari segi fisik biasa saja, namun uniknya terdapat garis lingkaran di matanya. Burung ini memiliki ukuran tubuh yang mungil, berkisar 15 cm. Sayapnya melingkar dan memiliki kaki yang kuat. Pleci biasanya memiliki warna bulu hijau-kelabu, tetapi ada jenis yang memiliki bulu leher dan perut yang berwarna putih atau kuning.

Burung pleci biasanya hidup berkelompok dalam kawanan. Saat memasuki musim kawin, pleci akan membangun sarang di pohon. Burung ini akan bertelur 2-4 butir dengan telur yang berwarna biru pucat.

Perawatan
Perawatan Burung ini tergolong cukup mudah. Perawatannya cukup dengan memendikan burung ini tiap pagi menggunakan semprot sprayer tetapi jangan terlalu basah karena burung ini biasanya akan mandi sendiri di tempat minum. Karena kebiasaan mandinya, maka pelu disediakan tempat minum dengan ukuran besar untuk kenyamanan pleci dalam berendam. Angin-anginkan pleci, tapi perlu diperhatikan cuacanya agar tidak mengganggu kesehatan pleci itu sendri. Saat diangin-anginkan, usahakan pleci tidak terlalu dekat dengan burung lainnya karena akan selalu bersahutan.

Pakan
Makanan untuk burung pleci sagat mudah, yaitu buah-buahan seperti pisang kapok atau pepaya. Selain itu juga dapat diberikan pakan buatan yang banyak dijumpai di pasaran. Untuk tambahan juga dapat diberikan kroto atau ulat tetapi tidak usah berlebihan.

Pemasteran
Burung pleci termasuk burung yang cerdas. Pleci dapat dimasteri dengan bermacam burung karena sifat burung ini yang suka menirukan burung lain. Setelah dimaster hasil speednya ngerol, volumenya tajam dan mengkristal.

Artikel berikutnya: Cara Memilih Bakalan Burung Pleci Berkualitas

Catatan kaki
Pleci Kembali Beaksi, Minggu Pagi,  No 35 Th 64,  November 2011
Gambar:  kicauburungnusantara.blogspot.com

Label: , ,



Competitive Advantage



When a firm sustains profits that exceed the average for its industry, the firm is said to possess a competitive advantage over its rivals. The goal of much of business strategy is to achieve a sustainable competitive advantage.
Michael Porter identified two basic types of competitive advantage:
  • cost advantage
  • differentiation advantage
A competitive advantage exists when the firm is able to deliver the same benefits as competitors but at a lower cost (cost advantage), or deliver benefits that exceed those of competing products (differentiation advantage). Thus, a competitive advantage enables the firm to create superior value for its customers and superior profits for itself.

Cost and differentiation advantages are known as positional advantages since they describe the firm's position in the industry as a leader in either cost or differentiation. A resource-based view emphasizes that a firm utilizes its resources and capabilities to create a competitive advantage that ultimately results in superior value creation. The following diagram combines the resource-based and positioning views to illustrate the concept of competitive advantage:
A Model of Competitive Advantage



Resources




Distinctive
Competencies

Cost Advantage
or
Differentiation Advantage


Value
Creation


Capabilities





Resources and Capabilities

According to the resource-based view, in order to develop a competitive advantage the firm must have resources and capabilities that are superior to those of its competitors. Without this superiority, the competitors simply could replicate what the firm was doing and any advantage quickly would disappear.

Resources are the firm-specific assets useful for creating a cost or differentiation advantage and that few competitors can acquire easily. The following are some examples of such resources:

  • Patents and trademarks
  • Proprietary know-how
  • Installed customer base
  • Reputation of the firm
  • Brand equity

Capabilities refer to the firm's ability to utilize its resources effectively. An example of a capability is the ability to bring a product to market faster than competitors. Such capabilities are embedded in the routines of the organization and are not easily documented as procedures and thus are difficult for competitors to replicate.

The firm's resources and capabilities together form its distinctive competencies. These competencies enable innovation, efficiency, quality, and customer responsiveness, all of which can be leveraged to create a cost advantage or a differentiation advantage.

Cost Advantage and Differentiation Advantage

Competitive advantage is created by using resources and capabilities to achieve either a lower cost structure or a differentiated product. A firm positions itself in its industry through its choice of low cost or differentiation. This decision is a central component of the firm's competitive strategy.

Another important decision is how broad or narrow a market segment to target. Porter formed a matrix using cost advantage, differentiation advantage, and a broad or narrow focus to identify a set of generic strategies that the firm can pursue to create and sustain a competitive advantage.

Value Creation

The firm creates value by performing a series of activities that Porter identified as the value chain. In addition to the firm's own value-creating activities, the firm operates in a value system of vertical activities including those of upstream suppliers and downstream channel members.

To achieve a competitive advantage, the firm must perform one or more value creating activities in a way that creates more overall value than do competitors. Superior value is created through lower costs or superior benefits to the consumer (differentiation).


In Competitive Advantage, Michael Porter analyzes the basis of competitive advantage and presents the value chain as a framework for diagnosing and enhancing it. This landmark work covers:

  • The 10 major drivers of the firm's cost position
  • Differentiation with the buyer's value chain in mind
  • Buyer perception of value and signals of value
  • How to defend against substitute products
  • The role of technology in competitive advantage
  • Competitive scope and its impact on competitive advantage
  • Implications for offensive and defensive competitive strategy

Competitive Advantage makes these concepts concrete and actionable. It rightfully has earned its place in the business strategist's core collection of strategy books


www.blogger-kawunganten.blogspot.com

Label:



Pedagang Ikan Louhan Optimis Bisnis Akan Kembali Bergairah



Kapanlagi.com - Para pedagang ikan hias tetap optimis penjualan ikan Louhan akan kembali bergairah setelah permintaan ikan hasil silang tersebut menurun tajam dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Peminatnya masih tetap banyak, hanya saja lebih terbatas ke kalangan hobis. Kontes-kontes Louhan juga masih rutin diadakan," kata Suhid, seorang pedagang ikan Louhan di Jalan Kartini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/7).

Di samping itu, beberapa pecinta ikan hias juga kembali memelihara ikan Louhan, setelah sempat beralih ke ikan Discus, karena kualitas bibit Louhan yang dijual sekarang lebih baik, katanya.

Ia mengaku lesunya penjualan ikan Louhan akhir-akhir ini akibat bibit ikan Louhan yang dijual pada saat 'booming' tahun 2002-2003 tidak diseleksi terlebih dulu. Bibit yang bagus dan jelek sama-sama dijual dengan harga yang relatif mahal.

"Jadi saat ikannya sudah besar dan tidak sebagus yang dijanjikan, banyak pembeli yang kecewa dan bosan melihat ikannya. Sebagian besar pemelihara Louhan juga tidak selalu mengikuti perkembangan ikan itu," tambahnya.

Senada dengan Suhid, Mumu, seorang pedagang Louhan lainnya di Jalan Kartini juga menyalahkan sistem penjualan yang tidak memilah kualitas sehingga menyebabkan lesunya penjualan ikan Louhan akhir-akhir ini.

"Bisnis Louhan lesu bukan karena ikan tersebut gampang dikembangbiakkan. Tapi disebabkan sistem penjualan dari pedagang yang memukul rata harga ikan Louhan," katanya.

Meski mudah dikembangbiakkan, tidak semua peranakan ikan Louhan mempunyai kualitas yang sebaik induknya, apalagi untuk jenis Cinghwa hanya bisa menghasilkan 20% bibit yang baik, tambahnya.

Ia berharap dapat mempertahankan bisnisnya dengan hanya menjual ikan dan bibit Louhan yang berkualitas baik saja. "Ikan bagus bertemu hobis akan menghasilkan uang," katanya.

Dibanding tiga tahun lalu, pendapatan pedagang ikan Louhan di tempat itu kini turun drastis menjadi Rp100 ribu dari Rp2 juta - Rp3 juta/hari.

Pada saat keemasan itu, hampir semua kios ikan hias di Jalan Kartini yang berjumlah lebih dari 50 memajang ikan Louhan, tetapi kini hanya tiga kios yang masih menjual ikan hasil silangan yang berasal dari Malaysia itu.

"Dulu tiap kamar kos ada akuarium berisi Louhan, pembelinya pun seperti antri karena setiap ada yang keluar kios ada lagi yang masuk," kenangnya.

Ia optimis bisnis ikan Louhannya akan kembali bersinar setelah berhasil mengembangbiakkan bibit Louhan yang berkualitas. Untuk itu, ia telah bergabung dengan salah satu klub Louhan di Jakarta agar mudah mendapat informasi seputar perkembangan ikan itu terutama kontes-kontes Louhan di Jakarta dan berbagai daerah.

Kontes-kontes Louhan juga kembali marak di Jakarta. Tahun 2006, kontes untuk pemula diadakan empat kali, sedangkan untuk tingkat nasional dua kali, katanya.

Harga ikan Louhan yang sudah mengikuti kontes pasti akan naik, apalagi kalau menang dan mendapat sertifikat, katanya sambil mencontohkan ikan yang dulunya seharga Rp400 ribu berhasil dijual seharga Rp2,5 juta setelah mendapat sertifikat pemenang ketiga dalam sebuah kontes ikan Louhan. (*/bun)

Sumber : http://berita.kapanlagi.com/


www.blogger-kawunganten.blogspot.com

Label: