Sabtu, 25 Februari 2006

Sekilas Tentang Burung Pentet / Cendet



Apabila anda punya waktu, mungkin memelihara cendet dari kecil juga boleh dicoba. Namun apabila anda sibuk, maka saya sarankan coba untuk pelihara yang setengah jadi, yang sudah 1-2 kali mabung. Dengan kualitas yang bagus, dikombinasikan dengan master dan perawatan yang bagus, saya yakin akan tercetak cendet-cendet yang bagus pula. Dari pengalaman saya selama ini, saya sudah memelihara beberapa cendet yang saya beli dari pasar dan baru lepas trotol, ada 1-2 yang cukup bagus pula. Banyak jalan ke roma’, demikian pula dalam mencetak cendet berkualitas, banyak jalan pula, yang saya pikir cukup ‘worth to try’.

Pada dasarnya perawatan cendet amat sangat bergantung kepada kakarter bawaan dari pentet itu dan juga kebiasaan perawatan yang sudah dilakukan sebelumnya. Maka perlu sekali dicarikan informasi mengenai perawatan pentet sebelum berada di tangan kita. Memang harus diakui ada penjual yang sengaja tidak mau memberikan resep perawatan maksimum kepada kita, oleh karena itu harus dikombinasikan dengan kejelian kita dalam mengamati keseharian dari burung tsb.

Permasalahan yang sering timbul dalam perawatan burung pentet / cendet

1) Pentet yang kurang gacor tapi jinak
Melihat perawatan saya pikir sudah cukup ‘pakem’, dan apabila belum maksimal, mungkin perlu dilihat apakah bulu pada kondisi hampir mabung ataukah masih baru. Apabila sudah tua dan hampir mabung, mungkin itu adalah gejala mau mabung. Tetapi seandainya bulu masih ‘gres’, ada baiknya untuk mencoba memandikannya 2 hari sekali, untuk menaikkan birahinya. Kemungkinan lain, adalah bisa ditest dengan didekatkan pentet lain, apakah mau gacor berbunyi. Karena ada jenis pentet yang ‘tempur’, baru akan gacor kalau didekatkan dengan lawan. Jadi kesehariannya tidak akan terlalu banyak berkicau. Untuk burung serak, untuk recovery bisa ditambahkan larutan kaki tiga di air minumnya.


2) pentet giras
Kalau terlalu giras, jangkrik coba diturunkan porsinya, pemberian. Ulat hongkong juga coba diturunkan dulu porsinya. Kroto berikan 1 sendok makan. Memandikan sesering mungkin, karena biasanya akan menurunkan kegirasan burung tsb. Faktor giras, selain kelebihan extra fooding, barangkali juga bisa dikarenakan karena kondisi burung yang stress. Barangkali burung takut terhadap topi, sepeda bermotor, warna-warna tertentu. Ini yang harus benar2 diamati. Untuk menguji apakah burung tsb stress atau tidak, mungkin bisa ditest dengan jalan mengadunya dengan burung sejenis. Apabila dia mau normal berbunyi, berarti dia tidak stress, tapi apabila tidak berbunyi, muter-muter, mungkin anda perlu curiga bahwa burung tsb dalam kondisi stress.


3) pentet galak
Usahakan untuk lebih sering memandikannya, misalkan pagi dan sore setiap harinya, kemudian coba kerodong dibuka dulu, agar dia terbiasa dgn manusia. Usahakan juga untuk memberikan makanan (jangkrik, ulat hk dll) melalui tangan kita langsung. Nah untuk sementara kalau mau mengambil tempat makan atau minum, usahakan dengan memberikan jangkrik dulu kepada pentet tsb, jadi sementara dia makan, kita bisa lebih leluasa mengambil tempat air atau minumnya, tanpa perlu kuatir dihajar oleh pentet tsb.
Pentet galak/takut, biasanya ada 2 penyebab,yaitu trauma dan birahi.


Selama ini pentet dikenal sebagai burung pedendam,saya punya yg kalau lihat saya bukannya kabur malah galak, terlebih lagi kalau mau nambahain pakannya, tangan sampai dipatokin. Jadi hindarilah berbuat kasar pada pentet seperti mencabut bulu dll. 


Source : http://www.kaskus.us/

Label: , ,



Selasa, 07 Februari 2006

Serba-Serbi Cendet, Burung Master Ocehan



Burung cendet atau Pentet merupakan salah satu jenis burung yang paling sering dipakai untuk master burung kicau. Cendet  selain punya warna bulu yang cantik juga memiliki suara kicauan yang merdu dan keras namun tidak memekakan telinga. Suara kicauan burung cendet sangat variatif dan cenderung mendominasi ketika beradu dengan burung kicau lainnya.

Karakter burung cendet memang unik dan sangat cocok untuk master (isian) berbagai jenis burung kicau. Cendet biasanya dipakai sebagai isian untuk burung anis merah, kacer, cucak hijau, dan lain sebagainya.

Cara Membedakan Cendet Jantan Dan Betina
Untuk membedakan kelamin burung cendet anda dapat memperhatikan bagian-bagian tubuh burung cendet tersebut. Jika warna hitam pada pipinya mecolok berarti cendet tersebut jantan, namun jika warna hitamnya terlihat semu berarti burung tersebut betina. Burung cendet betina kepalanya biasanya terlihat menggelembung, sementara cendet jantan kepalanya cenderung ceper dan datar.

Jika anda masih kesulitan membedakan kelamin cendet dari bentuk fisiknya secara sekilas, maka lihatlah bagian supit burung tersebut. Jika supitnya terlihat kecil panjang dan motif bulu berupa garis tidak beraturan berarti jantan, sementara jika supitnya besar dan motif bulunya teratur seperti bunga berarti burung tersebut betina.

Ciri-ciri Cendet yang Baik Untuk Ocehan Maupun Masteran
Burung cendet yang bagus adalah yang memilikibadan tegap, sayap rapi, tubuhnya simetris, paruhnya tebal dan panjang. Kepalanya besar bulat dengan bagian atas yang datar.

Cendet yang punya kepala besar menunjukkan bahwa burung tersebut pintar. Sementara cendet yang memiliki paruh tebal dan panjang berarti burung tersebut memiliki suara kicauan yang keras.

Harga Bakalan Cendet
Haraga yang ditawarkan unruk bakalan cendet sangat berfariasi tergantung kualitas indukan burung tersebut. Biasanya harga untuk bakalan cendet sekitar ratusan ribu sampai satu jutaan rupiah. Jika burung tersebut sudah juara maka harganya dapat melambung hinnga mencapai tiga puluh juta lebih.

Catatan Kaki
Cendet Sang Master Ocehan, Minggu Pagi,  No. 44 Th. 64,  Minggu I Februari 2012

Label: , ,