Senin, 27 Februari 2006

Mengenal Kucing Persia, Berbulu Cantik nan Eksotis



Kucing Persia merupakan kucing yang sangat cantik dan indah dengan bentuk tubuh yang besar, padat, kepala besar dan bulat, ditutupi lapisan bulu yang tebal. Orang awam pun pasti langsung bisa mengenali kucing persia.

Di Indonesia, kucing ras persia cukup banyak dikembangbiakkan dibandingkan dengan ras lain. Mungkin disebabkan bulu yang panjang dan tebal serta sifat tenang, anggun dan manja yang merupakan salah satu ciri khas kucing ras persia. Persia lebih mudah dikandangkan, relatif tidak berisik dan lebih cocok hidup di dalam rumah.

Berdasarkan panjang bulunya, persia terdiri daru dua tipe yaitu yang berbulu panjang (long haired persian) dan yang berbulu pendek (exotic short hair). Berdasarkan variasi warna, persia terbagi menjadi tujuh kelompok, yaitu :

*Solid color ( kucing yg hanya memiliki 1 warna dasar )

*Silver and Golden Division ( kucing yg memiliki warna dasar shaded Silver dan Gold )

*Shaded and Smoke Division ( kucing yg memiliki warna dasar gelap atau seperti asap yg dilapisi bulu putih )

*Tabby Division ( kucing yg memiliki warna dengan pola dasar : Classic , Mackerel dan Patched Tabby )

*Particolor Division ( Kucing yg memiliki warna yg membentuk suatu pola yg bertitik pada satu tempat )

*Bicolor Division ( kucing yg memiliki 2 warna dasar yg membentuk suatu pola tertentu )

*Himalayan Division ( kucing yg memiliki warna Colorpoint , disisi muka telinga kaki ,dsbnya memiliki warna gelap )

Karakteristik Kucing Persia

Kepala
Kepala persia besar dan bulat, hidung pesek dan lebar dengan celah pembatas yang jelas dengan mata. Rahang kuat dan lebar, pipi penuh ditopang tulang pipi yang menonjol. Bila dilihat dari samping, bagian dahi hidung dan dagu berbentuk garis tegak lurus.

Telinga
Telinga kucing persia berujung bulat, bagian dasar melebar, tidak terlalu tinggi dan miring ke depan.

Mata
mata yang membuka berbentuk bulat dan lebar, warna mata berhubungan dengan warna bulu.

Badan
Dada lebar dan membulat dengan bagian punggung sedikit membulat, ukuran dan posisi perut bagian belakang membulat dan lebih rendah (cobby)

Kaki
Kucing persia memiliki kaki pendek, tebal, kuat ditopang tulang yang berukuran besar. Kaki depan lurus dan kaki belakang juga lurus bila dilihat dari belakang.

Cakar
Cakar kucing ini besar, bulat dan kokoh, lima jari di kaki depan dan empat jari di kaki belakang

Bulu
Kucing persia memiliki bulu yang panjang dan tebal mengkilap, menutupi seluruh badan

Ekor
Ekornya berbulu tebal,lurus, panjang sesuai proporsi badan

Sifat
Kucing persia mudah beradaptasi dengan berbagai macam tempat, suka bermain dan mudah untuk disayangi. Ekspresi wajah yang manis dengan sifat tenang bisa duduk dan tidur disatu tempat selama berjam-jam, tidak berisik serta bersuara lembut.

Source: kaskus.us
Picture: northeast-ohio.freeadsinus.com

Label: , ,



Cara Memilih Bakalan Burung Pleci Berkualitas



Bagi anda yang akan membeli burung pleci, sebaiknya anda meperhatikan beberapa ciri fisik burung yang akan anda pilih tersebut. Selain itu anda juga harus bisa membedakan kelamin pleci agar tidak salah memilih pleci jantan atau betina.

Kriteria dan ciri fisik pleci yang baik antara lain:
•    burung pleci tersebut bergerak lincah dan agresif,
•    secara fisik burung tidak cacat,
•    postur badan sedang dengan panjang proporsional,
•    bulu kering,
•    penampilan bulunya rapi dan tidak kusam,
•    sayap mengepit rapat dan simetris,
•    kepala lebih besar dengan leher panjang padat berisi,
•    pangkal paruh lebar,
•    paruh tebal panjang selaras dengan lebar pangkal paruh,
•    kaki kering dan mencengkeram kuat pada tangkringan.

Membedakan Pleci Jantan dan Betina
Secara umum, perbedaan antara burung pleci jantan dan betina dapat dilihat pada lingkar matanya. Pleci jantan biasanya mepunyai lingkar mata yang tebal dan tajam seta tidak putus-putus. Warna hijau pada bulunya terlihat lebih tajam. Seain itujuga dapat dibedakan melalui kloaka dan duburnya dengan cara ditiup, kalau lebih menonjol berarti jantan.

Harga Bakalan
Karena cara perawatannya yang sangat mudah, burung ini sangat banyak dijumpai di pasaran sehingga harga bakalannya pun menjadi sangat terjangkau. Harga bakalan burung ini di pasaran berkisar antara Rp 10.000- Rp 20.000. Meskipun harga bakalannya tergolong sangat murah, namun jika sudah dimaster dan sering menang kejuaraan maka hargaya bisa melambung hingga jutaan rupiah.

Artikel sebelumnya: Mengenal Pleci, Burung Kecil Berkaca Mata


Catatan kaki
Pleci Kembali Beaksi, Minggu Pagi,  No 35 Th 64,  November 2011
Gambar: kicaumania.org

Label: , ,



Mengenal Pleci, Burung Kecil Berkaca Mata



Burung pleci merupakan burung yang sedang naik daun di kalangan kicaumania. Cara budidaya dan perawatan pleci yang tergolong  mudah serta harga bakalan pleci yang sangat terjangkau membuat burung pleci sangat mudah ditemukan di pasaran.

Pleci dari segi fisik biasa saja, namun uniknya terdapat garis lingkaran di matanya. Burung ini memiliki ukuran tubuh yang mungil, berkisar 15 cm. Sayapnya melingkar dan memiliki kaki yang kuat. Pleci biasanya memiliki warna bulu hijau-kelabu, tetapi ada jenis yang memiliki bulu leher dan perut yang berwarna putih atau kuning.

Burung pleci biasanya hidup berkelompok dalam kawanan. Saat memasuki musim kawin, pleci akan membangun sarang di pohon. Burung ini akan bertelur 2-4 butir dengan telur yang berwarna biru pucat.

Perawatan
Perawatan Burung ini tergolong cukup mudah. Perawatannya cukup dengan memendikan burung ini tiap pagi menggunakan semprot sprayer tetapi jangan terlalu basah karena burung ini biasanya akan mandi sendiri di tempat minum. Karena kebiasaan mandinya, maka pelu disediakan tempat minum dengan ukuran besar untuk kenyamanan pleci dalam berendam. Angin-anginkan pleci, tapi perlu diperhatikan cuacanya agar tidak mengganggu kesehatan pleci itu sendri. Saat diangin-anginkan, usahakan pleci tidak terlalu dekat dengan burung lainnya karena akan selalu bersahutan.

Pakan
Makanan untuk burung pleci sagat mudah, yaitu buah-buahan seperti pisang kapok atau pepaya. Selain itu juga dapat diberikan pakan buatan yang banyak dijumpai di pasaran. Untuk tambahan juga dapat diberikan kroto atau ulat tetapi tidak usah berlebihan.

Pemasteran
Burung pleci termasuk burung yang cerdas. Pleci dapat dimasteri dengan bermacam burung karena sifat burung ini yang suka menirukan burung lain. Setelah dimaster hasil speednya ngerol, volumenya tajam dan mengkristal.

Artikel berikutnya: Cara Memilih Bakalan Burung Pleci Berkualitas

Catatan kaki
Pleci Kembali Beaksi, Minggu Pagi,  No 35 Th 64,  November 2011
Gambar:  kicauburungnusantara.blogspot.com

Label: , ,



Competitive Advantage



When a firm sustains profits that exceed the average for its industry, the firm is said to possess a competitive advantage over its rivals. The goal of much of business strategy is to achieve a sustainable competitive advantage.
Michael Porter identified two basic types of competitive advantage:
  • cost advantage
  • differentiation advantage
A competitive advantage exists when the firm is able to deliver the same benefits as competitors but at a lower cost (cost advantage), or deliver benefits that exceed those of competing products (differentiation advantage). Thus, a competitive advantage enables the firm to create superior value for its customers and superior profits for itself.

Cost and differentiation advantages are known as positional advantages since they describe the firm's position in the industry as a leader in either cost or differentiation. A resource-based view emphasizes that a firm utilizes its resources and capabilities to create a competitive advantage that ultimately results in superior value creation. The following diagram combines the resource-based and positioning views to illustrate the concept of competitive advantage:
A Model of Competitive Advantage



Resources




Distinctive
Competencies

Cost Advantage
or
Differentiation Advantage


Value
Creation


Capabilities





Resources and Capabilities

According to the resource-based view, in order to develop a competitive advantage the firm must have resources and capabilities that are superior to those of its competitors. Without this superiority, the competitors simply could replicate what the firm was doing and any advantage quickly would disappear.

Resources are the firm-specific assets useful for creating a cost or differentiation advantage and that few competitors can acquire easily. The following are some examples of such resources:

  • Patents and trademarks
  • Proprietary know-how
  • Installed customer base
  • Reputation of the firm
  • Brand equity

Capabilities refer to the firm's ability to utilize its resources effectively. An example of a capability is the ability to bring a product to market faster than competitors. Such capabilities are embedded in the routines of the organization and are not easily documented as procedures and thus are difficult for competitors to replicate.

The firm's resources and capabilities together form its distinctive competencies. These competencies enable innovation, efficiency, quality, and customer responsiveness, all of which can be leveraged to create a cost advantage or a differentiation advantage.

Cost Advantage and Differentiation Advantage

Competitive advantage is created by using resources and capabilities to achieve either a lower cost structure or a differentiated product. A firm positions itself in its industry through its choice of low cost or differentiation. This decision is a central component of the firm's competitive strategy.

Another important decision is how broad or narrow a market segment to target. Porter formed a matrix using cost advantage, differentiation advantage, and a broad or narrow focus to identify a set of generic strategies that the firm can pursue to create and sustain a competitive advantage.

Value Creation

The firm creates value by performing a series of activities that Porter identified as the value chain. In addition to the firm's own value-creating activities, the firm operates in a value system of vertical activities including those of upstream suppliers and downstream channel members.

To achieve a competitive advantage, the firm must perform one or more value creating activities in a way that creates more overall value than do competitors. Superior value is created through lower costs or superior benefits to the consumer (differentiation).


In Competitive Advantage, Michael Porter analyzes the basis of competitive advantage and presents the value chain as a framework for diagnosing and enhancing it. This landmark work covers:

  • The 10 major drivers of the firm's cost position
  • Differentiation with the buyer's value chain in mind
  • Buyer perception of value and signals of value
  • How to defend against substitute products
  • The role of technology in competitive advantage
  • Competitive scope and its impact on competitive advantage
  • Implications for offensive and defensive competitive strategy

Competitive Advantage makes these concepts concrete and actionable. It rightfully has earned its place in the business strategist's core collection of strategy books


www.blogger-kawunganten.blogspot.com

Label:



Pedagang Ikan Louhan Optimis Bisnis Akan Kembali Bergairah



Kapanlagi.com - Para pedagang ikan hias tetap optimis penjualan ikan Louhan akan kembali bergairah setelah permintaan ikan hasil silang tersebut menurun tajam dalam beberapa tahun terakhir ini.

"Peminatnya masih tetap banyak, hanya saja lebih terbatas ke kalangan hobis. Kontes-kontes Louhan juga masih rutin diadakan," kata Suhid, seorang pedagang ikan Louhan di Jalan Kartini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/7).

Di samping itu, beberapa pecinta ikan hias juga kembali memelihara ikan Louhan, setelah sempat beralih ke ikan Discus, karena kualitas bibit Louhan yang dijual sekarang lebih baik, katanya.

Ia mengaku lesunya penjualan ikan Louhan akhir-akhir ini akibat bibit ikan Louhan yang dijual pada saat 'booming' tahun 2002-2003 tidak diseleksi terlebih dulu. Bibit yang bagus dan jelek sama-sama dijual dengan harga yang relatif mahal.

"Jadi saat ikannya sudah besar dan tidak sebagus yang dijanjikan, banyak pembeli yang kecewa dan bosan melihat ikannya. Sebagian besar pemelihara Louhan juga tidak selalu mengikuti perkembangan ikan itu," tambahnya.

Senada dengan Suhid, Mumu, seorang pedagang Louhan lainnya di Jalan Kartini juga menyalahkan sistem penjualan yang tidak memilah kualitas sehingga menyebabkan lesunya penjualan ikan Louhan akhir-akhir ini.

"Bisnis Louhan lesu bukan karena ikan tersebut gampang dikembangbiakkan. Tapi disebabkan sistem penjualan dari pedagang yang memukul rata harga ikan Louhan," katanya.

Meski mudah dikembangbiakkan, tidak semua peranakan ikan Louhan mempunyai kualitas yang sebaik induknya, apalagi untuk jenis Cinghwa hanya bisa menghasilkan 20% bibit yang baik, tambahnya.

Ia berharap dapat mempertahankan bisnisnya dengan hanya menjual ikan dan bibit Louhan yang berkualitas baik saja. "Ikan bagus bertemu hobis akan menghasilkan uang," katanya.

Dibanding tiga tahun lalu, pendapatan pedagang ikan Louhan di tempat itu kini turun drastis menjadi Rp100 ribu dari Rp2 juta - Rp3 juta/hari.

Pada saat keemasan itu, hampir semua kios ikan hias di Jalan Kartini yang berjumlah lebih dari 50 memajang ikan Louhan, tetapi kini hanya tiga kios yang masih menjual ikan hasil silangan yang berasal dari Malaysia itu.

"Dulu tiap kamar kos ada akuarium berisi Louhan, pembelinya pun seperti antri karena setiap ada yang keluar kios ada lagi yang masuk," kenangnya.

Ia optimis bisnis ikan Louhannya akan kembali bersinar setelah berhasil mengembangbiakkan bibit Louhan yang berkualitas. Untuk itu, ia telah bergabung dengan salah satu klub Louhan di Jakarta agar mudah mendapat informasi seputar perkembangan ikan itu terutama kontes-kontes Louhan di Jakarta dan berbagai daerah.

Kontes-kontes Louhan juga kembali marak di Jakarta. Tahun 2006, kontes untuk pemula diadakan empat kali, sedangkan untuk tingkat nasional dua kali, katanya.

Harga ikan Louhan yang sudah mengikuti kontes pasti akan naik, apalagi kalau menang dan mendapat sertifikat, katanya sambil mencontohkan ikan yang dulunya seharga Rp400 ribu berhasil dijual seharga Rp2,5 juta setelah mendapat sertifikat pemenang ketiga dalam sebuah kontes ikan Louhan. (*/bun)

Sumber : http://berita.kapanlagi.com/


www.blogger-kawunganten.blogspot.com

Label:



Peluang Usaha Budidaya Lobster Air Tawar



Udang lobster bisa dipasarkan baik sebagai udang konsumsi maupun sebagai hiasan akuarium. Itulah sebabnya prospek lobster jauh lebih terbuka dibandingkan dengan komoditas udang lainnya. Lobster ini dalam waktu singkat menjadi primadona karena bisa dikembangkan di kolam air tawar. Lobster kebanyakan datang dari pesisir timur laut Amerika Utara dengan Canadian Maritimes dan negara bagian Amerika Serikat Maine sebagai produsen terbesar. Mereka ditangkap dengan menggunakan jebakan lobster. Alat tersebut diberi umpan dan diturunkan ke dasar laut. Alat ini membiarkan lobster masuk, namun tidak mungkin bagi lobster besar untuk keluar. Alat ini membuat lobster kecil dapat keluar sehingga bisa mecegah penangkapan lobster yang berlebihan.

Peluang Usaha Budidaya Lobster Air Tawar sangat terbuka dan memiliki prospek bisnis yang sangat menjanjikan. Minat masyarakat untuk mengonsumsi lobster makin meningkat. Permintaan hotel maupun rumah makan untuk menyajikan masakan lobster juga semakin banyak. Hingga saat ini banyak permintaan dari pangusaha kuliner yang belum bisa terpenuhi seratus persen. Apalagi, kebanyakan pengusaha kuliner ataupun hotel-hotel minta dikirimi beberapa kilogram lobster per minggu. Biasanya mereka membutuhkan lobster konsumsi yang setiap satu kilogram berisi sekitar 12 ekor ini. Harga lobster air tawar konsumsi dipasaran berkisar 100 ribu Rupiah per kilogramnya. Tentu harga yang saya tulis ini tidak bisa di jadikan patokan, sebab harga sangat relatif dan tergantung dengan daerah yang ada.

Pada umumnya budidaya lobster air tawar dimulai dari pemijahan. Proses pemijahan dilakukan di bak semen. Induk lobster disatukan di dalam bak hingga terjadi perkawinan dan membuahkan telur. Proses pembesaran lobster dilakukan di kolam tanah di tengah sawah. Lobster tumbuh optimal di kolam air tawar dengan ph antara 7 hingga 9, dan suhu antara 23 hingga 30 derajat celsius.

Pemeliharan lobster air tawar relatif tidak sulit. Untuk kolam tanah, makanannya tersedia secara alami berupa plankton. Sebagai makanan tambahan diberikan campuran parutan singkong, buah pepaya dan pelet. Pakan tambahan ini ditebarkan ke kolam sekali sehari. Lobster dipanen setelah dipelihara selama enam bulan. Pada usia tiga bulan seperti ini, lobster sudah dapat dikonsumsi, namun dari sisi ukuran belum layak, karena belum memenuhi kriteria permintaan pasar.

Lobster jenis penjapit merah dipasarkan di kota-kota di Pulau Jawa. Harganya sekitar 100 ribu rupiah per kilogram. Harga jual lobster di pasaran yang cukup menggiurkan, membuat usaha budidaya ini layak untuk ditekuni karena menjanjikan keuntungan. Permintaan lobster air tawar jenis penjapit merah cukup tinggi dan belum seluruhnya dapat dipenuhi. Setiap minggunya sentra budidaya lobster air tawar ini menerima permintaan sekitar 5 kwintal lobster, namun baru dapat dipenuhi sekitar 1 kwintal saja.

Bagi anda yang berminat untuk mengembangkan usaha budidaya lobster air tawar ini tentunya anda harus memperkaya informasi tentang lobster ini. Baik mnelalui buku panduan, seminar, berbagia media dan yang lebih baik lagi adalah belajar langsung pada pembudidaya udang lobster air tawar ini.

Sumber : http://peluangusaha-oke.com/peluang-usaha-budidaya-lobster-air-tawar/

www.blogger-kawunganten.blogspot.com

Label:



Peluang Bisnis dari Buah Pepaya California



Buah pepaya sudah tidak asing lagi di tengah-tengah kita, pemanfaatan buah ini telah merambah berbagai kebutuhan hidup. Buah pepaya yang selama ini ada di sekitar kita memiliki ukuran yang cukup besar, tidak akan habis jika dikonsumsi satu orang dalam satu waktu. Padahal menurut ahli gizi buah pepaya yang dikupas terlalu lama akan kehilangan banyak kandungan gizi. Hal inilah yang menjadikanbisnis pepaya California cukup potensial untuk ditekuni. Karena Pepaya California memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan pepaya jenis lain. Rata-rata ukuran pepaya California hanya separuh dari pepaya biasa.

Pepaya California sebenarnya berasal dari Amerika Tengah dan Karibia, namun yang berkembang di Indonesia adalah hasil pemuliaan tanaman dari Pusat Kajian Buah-buahan Tropika- Institut Pertanian Bogor (PKBT-IPB) dengan nama IPB-9. Bisnis budidaya Pepaya California ini cukup menjanjikan dan tengah menjadi incaran banyak orang. Di supermarket besar, harga jual pepaya ini bisa mencapai Rp 8.000 per kilogram (kg). Bandingkan dengan pepaya bangkok yang hanya sekitar Rp 4.000 per kg.

Budidaya Pepaya California mulai menghasilkan buah siap petik pada usia 7 bulan sampai 9 bulan dengan usia produktif selama 28-30 bulan. Jika Pepaya California sudah berproduksi, kita bisa memanen pepaya segar satu minggu sekali. Setiap pohon bisa menghasilkan buah sekitar 50 kg – 80 kg selama usia produktif. Keungulan lain dari bisnis Budidaya Pepaya California adalah penanaman dengan pola pertanian organik,sehingga memiliki nilai tambah.(Galeriukm).

Sumber:
http://peluangusaha.kontan.co.id
http://tipspetani.blogspot.com/


www.blogger-kawunganten.blogspot.com

Label:



Peluang Usaha Ternak Ayam Cemani



Ayam Cemani adalah ayam lokal asli yang berasal dari Kedu, Temanggung Jawa Tengah. Cemani berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya berwarna hitam. Memang inilah ciri utama yang dimiliki dari binatang unggas ini. Hampir semua bagian dari tubuhnya berwarna hitam. Mulai dari bulu, paruh, kaki, jengger dan darahnya semuanya gelap. Bahkan yang kwalitasnya paling unggul, warna tulangnya dan kotorannya juga hitam.

Sejarah Ayam Cemani
Ada beberapa versi tentang sejarah ayam cemani. Namun yang pasti asalnya dari daerah Kedu Jawa Tengah. Namanya mulai sering disebut ketika muncul dalam suatu acara lomba satwa di kota Semarang pada tahun 1926.

Pemilik ayam, Tjokromiharjo adalah seorang lurah di sebuah desa di Magelang. Pada waktu itu Magelang termasuk bagian dari Karesidenan Kedu. Oleh panitia lomba ayam itu diberi nama ayam kalikuto, sesuai dengan nama desa dimana Tjokromiharjo menjadi lurah. Namun Tjokromiharjo lebih suka memberinya dengan sebutan ayam kedu.

Dalam perkembangannya, ayam kedu terus berkembang biak. Tapi beberapa diantara keturuannya tidak memiliki warna yang hitam legam lagi, lebih varian. Selanjutnya yang masih mempunyai warna yang sama dengan induknya disebut dengan ayam cemani.

Menjadi Peluang Usaha
Kebanyakan orang memelihara ayam cemani hanya untuk koleksi saja. Bukan untuk peternakan yang diambil dagingnya. Meskipun rasa dagingnya sama, namun banyak yang tidak suka makan daging ayam yang berwarna hitam.

Memang bagusnya ayam cemani dijadikan hiasan atau koleksi saja. Warnanya terkesan angker dan magis. Terutama yang berjenis kelamin jantan. Suaranya lebih nyaring dibanding dengan ayam biasa ketika sedang berkokok. Menimbulkan suasana kegagahan dan kewibawaan.

Untuk masalah harga, ayam cemani yang biasa harganya berkisar 750 ribu. Sedangkan yang masih muda bisa dijual dengan nilai 500 ribu. Yang kwalitas unggul atau prima, harganya bisa mencapai puluhan juta. Apalagi bila berhasil menjadi juara dalam suatu kontes atau perlombaan. Harganya bisa menjulang menjadi puluhan bahkan ratusan juta.

Karena tingginya tingkat permintaan, maka tidak mengherankan bila banyak yang memanfaatkan fenomena ini sebagai peluang usaha baru. Terutama bagi masyarakat daerah Kedu sendiri. Mereka mulai mengembangkan usaha peternakan ayam cemani dengan lebih serius, tidak sekadar usaha sampingan saja. Bila terus ditekuni, usaha ternak ini diyakini akan menghasilkan keuntungan yang tinggi pula.

Teknik Beternak Ayam Cemani
Beternak ayam cemani sebenarnya tidak jauh berbeda dengan beternak ayam biasa. Peternak tidak perlu menggunakan teknologi yang terlalu modern. Ayam jenis ini malah lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Pakan utama yang diperlukan juga cukup mudah didapatkan. Peternak bisa menggunakan sisa-sisa hasil pertanian seperti dedak padi, jagung giling, menir, gabah dan sebagainya. Yang perlu diperhatikan adalah pengetahuan nilai gizi dari makanan tersebut serta harus disesuaikan dengan umur dari ayam cemani yang diternak.

Sedangkan, untuk tempat pemeliharaan bisa menggunakan kandang berlantai kawat atau memakai bambu. Bisa juga di lantai tanah biasa atau lantai semen yang diberi serbuk gergaji secukupnya. Ukurannya disesuaikan dengan besar dan jumlah ayam yang dipelihara. Untuk ayam cemani ukuran dewasa, setiap satu meter persegi maksimal empat ekor saja.

Yang perlu diperhatikan, kandang ayam tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung. Ventilasinya juga harus cukup untuk keluar masuk udara, sehingga ayam cemani bisa terus bernafas dengan lega. Selain itu kebersihan kandang juga harus selalu dijaga, agar tidak menimbulkan penyakit.

Meski sistem pemeliharaannya masih menggunakan pola tradisional, namun bila manajemennya menggunakan sistem agribisnis secara utuh dan modern, dipastikan akan mendatangkan keuntungan yang maksimal.

Sumber : http://www.anneahira.com/ayam-cemani.htm
Gambar : http://globalpasar.indonetwork.co.id/2378072/jual-ayam-cemani.htm


www.blogger-kawunganten.blogspot.com

Label:



Mengenal Burung Branjangan



Burung branjangan merupakan salah satu burung kicauan yang pandai menirukan suara burung lain, meskipun sesungguhnya suara alasan (lagu aseli burung itu di alam) hanya terdiri dari tiga potongan lagu utama, yakni “tit” “cek” atau “cik” dan “tir”. Keistimewaan branjangan yang tidak dimiliki burung lain adalah kemampuannya berkicau sembari hovering (terbang di tempat). Di alam bebas, burung ini suka terbang secara memanjat (terus membumbung ke atas) sembari berkicau sampai tidak terlihat, dan tiba-tiba sudah meluncur sampai di tanah.

Habitat

Branjangan memiliki kerabat begitu banyak. Termasuk Alaudidae dengan 75 jenis dalam kerabatnya. Burung ini termasuk burung tanah, yang dalam istilah asingnya ’bushlark’ yang artinya burung semak kecil yang periang. Makanan utamanya biji-bijian, padi, serangga, dan pucuk tanaman muda. Jika sudah musim berkembang biak tiba, pada bulan Maret hingga September, dan masa puncak dari mulai Maret sampai Agustus, branjangan cepat sekali melakukan perkawinan dan bertelur hampir tiap bulan.

Di habitatnya branjangan menyukai tempat-tempat yang kering di kawasan tanah gersang atau setengah kering, rumput, stepa, kawasan berbatu karang dan gunung pasir. Biasanya di Jawa jika musim tebang tebu dan musim petik kedelai, branjangan selalu muncul dan membuat sarang di tempat-tempat kering dan bebatuan. Kicauannya yang nyaring dan kadang dengan gayanya yang ngelepr menjadi hiburan tersendiri bagi petani tebu.

Burung branjangan menyukai tempat-tempat yang kering di kawasan tanah gersang atau setengah kering, rumput, stepa, kawasan berbatu karang dan gunung pasir. Burung petengger (passerin) di atas batu ini, berasal dari benua Asia dan Afrika. Di Indonesia branjangan mudah berkembang di daerah Jawa, Irian Jaya, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara dan Bali. Salah satu jenis branjangan yang biasa dikenal di kalangan mania burung di Indonesia adalah Mirafra Javanica.

Ciri berdasar daerah asal

Saat ini Branjangan yang kita temui di pasaran sedikit sekali yang berasal dari tanah Jawa, yang terkenal dengan burung branjangannya yang baik. Namun saat ini branjangan yang ada di pasar banyak berasal dari daerah Nusa Tenggara maupun Sumatra.

Di kalangan penghobi burung Indonesia, branjangan yang populer adalah yang berasal dari Pulau Jawa, khususnya khususnya Jawa Tengah (Petanahan dan Kali Ori) dan Jogja (daerah Wates). Burung dari kawasan ini memiliki ciri-ciri yang disukai penggemar branjangan. Antara lain adalah mental yang baik, body yang besar dan volume suara yang keras dan variasi suara yang beragam, serta corak batik atau warna yang menarik, kemerahan atau kekuningan.

Di Pulau Jawa, branjangan dibagi dalam beberapa daerah penyebaran, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Untuk wilayah Jawa Barat maka yang menjadi maskot bagi penggila Branjangan adalah yang berasal dari daerah Sapan. Burung dari daerah Sapan terkenal dengan suaranya yang nyaring melengking dan kristal, jambul juga menjadi ciri khas burung ini. (jambul patent).

Branjangan dari daerah Sapan jika dilihat dari fisiknya tidak terlalu besar hanya seukuran 12-13 cm. berbeda jika dibandingkan dengan branjangan dari daerah Jawa Tengah yang dapat mencapai ukuran tubuh 12-14 cm. Pola batik burung dari daerah Sapan cenderung berpola lebih gelap dengan corak batik yang berwarna hitam hampir serupa dengan branjangan yang berasal dari daerah NTB dan Sumbawa.

Sementara itu branjangan dari Sri Kayangan, Kulonprogo (Wates) berdaya tarik tinggi karena ciri fisik yang lebih besar dan memiliki warna dan pola batik yang lebih menarik. Sedangkan branjangan dari Nusa Tenggara mempunyai corak warna bulu yang lebih pekat. Ukuran tubuhnya juga tidak sebesar jenis branjangan dari daerah lain, seukuran 10-12 cm.

Ciri jantan dan betina

Ciri-ciri jantan bisa dilihat dari warna tubuhnya coklat agak tajam dan bulunya tebal. Begitu pula warna paruhnya hitam mengkilat. Jika bertemu burung sejenis muncul jambul dikepalanya agak panjang dan lebih gagah.

Branjangan betina warna bulunya agak kusam. Betina juga memiliki jambul, sehingga jangan terkecoh. Bedanya, jambul betina lebih pendek. Volume suaranya sama-sama keras, namun suara betina terputus-putus dan kurang variasinya.

Untuk membedakan jenis kelamin branjangan, bisa juga dilihat dari paruhnya. Pada branjangan jantan, paruh bagian bawah terlihat putih atau terang sementara yang betina terlihat gelap atau hitam atau kecoklatan.

Memilih branjangan

Tidak ada patokan khusus dalam memilih branjangan. Namun seorang penghobi dan juga pedagang burung, Mulyanto di Pasar Ngasem Yogyakarta, mengatakan ciri-ciri branjangan yang baik antara lain bentuk fisiknya atletis, ekor dan badan panjang, mata tajam (menunjukkan petarung), bulu lembut seperti sutra sedangkan paruhnya bagai burung gelatik tapi agak bengkok sedikit ke bawah.

Sumber : http://omkicau.com/

www.blogger-kawunganten.blogspot.com

Label:



IKAN KOI DAPAT MENGHILANGKAN STRESS



Ternyata ikan Koi mampu menghilangkan stress dan kejenuhan, sehingga banyak orang yang menjadikan ikan ini sebagai ladang bisnis,maupun sebagai penghibur pelupur lara, adapun terkadang ketika orang yang dalam keadaan stress atau banyak fikiran, saat melihat ikan ini sang empunya stress sesaat setelah melihat inkan ini, secara cepat stress pun langsung lenyap dari empunya sterss. AmazinG!!!



Serba-serbi Kadal Bluetongue Skink (Lidah Biru)



Bluetongue adalah salah satu kadal unik yang banyak dipelihara. Kadal ini memiliki ciri khas yaitu lidahnya yang berwarna biru. Kadal ini memiliki berbagai sebutan, antara lain bluetongue, panana, kadal lidah biru, bahkan ada yang memanggilnya ular berkaki empat.

Kadal ini sendiri memiliki nama bluetongue karena memiliki lidah berwarna biru pekat. Karena lidahnya yang berwarna biru ini, terkadang ada yang mengira bahwa kadal bluetongue berbisa. Padahal kadal ini tidak berbisa.

Sistematik
Bluetongue sangat dekat dengan genus Cyclodomarphus dan Hemisphaeriodon. Semua spesis dari kadal ini dapat di temukan di daratan Australia dan terkecuali jenis Tiliquas Gigas yang dapat di temukan di papua dan beberapa pulau-pulau kecil di Indonesia, satu spesis lain yakni Tiliquas Scincoides dapat di temukan di pulau-pulau kecil di sekitar papua dan Australia, Tiliqua Nigrolutea hanya dapat di jumpai di Pulau Tazmania jenis ini berbeda dengan jenis lain yang biasa disebut pygmy bluetongue, fisik mereka relatif besar (lebih dari 37cm panjangnya) dengan badan yang mengkilat, kaki yang pendek kepala yang lebar dengan gigi yang besar.

Ekologi
Banyak jenis kadal ini hidup di dasar lantai hutan ataupun gurun dan kadal ini beraktivitas pada siang dan malam hari, kadal ini tergolong omnivore yakni pemakan segala, terkecuali pygmy bluetongue yang lebih suka jenis arthropoda. Semua jenis kadal ini bereproduksi dengan cara ovovivipar, dengan jenis kadal pygmy bluetongue hanya melahirkan 1-4 ekor saja dan jenis laen dapat mencapai 5 – 24 ekor sekali melahirkan.

Spesis dan Subspesis

Seperti yang diketahui jenis kadal panana ini tersebar dari wilayah daratan papua dan Australia dan juga pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya dan tidak menutup kemungkinan ada sepsis-sepsis yang terisolasi yang memeliki fisik dan patern yang berbeda dengan yang di daratan. Berikut ini adalah jenis dan subspesis dari kadal panana ini :

1. Tiliqua adelaidensis, (Adelaide) Pygmy Blue-tongued Skink

2. Tiliqua gigas, Indonesian Blue-tongued Skink
  • Tiliqua gigas evanescens, Merakue Blue-tongued Skink
  • Tiliqua gigas keyensis, Key Island Blue-tongued Skink
3. Tiliqua multifasciata, Centralian Blue-tongued Skink

4. Tiliqua nigrolutea, Blotched Blue-tongued Skink

5. Tiliqua occipitalis, Western Blue-tongued Skink

6. Tiliqua rugosa, Shingleback (or Bobtail) Skink
  • Tiliqua rugosa rugosa, Common Shingleback Skink
  • Tiliqua rugosa aspera, Eastern Shingleback Skink
  • Tiliqua rugosa palarra, Shark Bay Shingleback Skink
  • Tiliqua rugosa konowi, Rottnest Island Shingleback Skink
7. Tiliqua scincoides, Australian Blue-tongued Skink
  • Tiliqua scincoides scincoides, Eastern Blue-tongued Skink
  • Tiliqua scincoides intermedia, Northern Blue-tongued Skink
  • Tiliqua scincoides chimaerea, Tanimbar Blue-tongued Skink

Breeding

Karena jumlahnya yang terbatas di alam, tidak salahnya kita mencoba untuk menernakanya. Selain kita dapat mengurangin exploitasi penangkapanya di alam, kita juga dapat mencoba menciptakan strain atau patern yang baru, albino, leucistic, amelanistic, paternless dan sebagainya.

Berikut caranya bagaimana awalnya untuk menentukan jantan dan betina bluetongue. Sampai sekarang belum ada cara yang pasti untuk menentukan kelamin bluetongue. Nah berikut ini cara dari pengalaman dan sharing dari temen-temen breeder.

Jantan
Bluetong jantan bias lihat dari bentuk kepalanya yang memanjang dan besar.

Betina
Kebalikan dari yang jantan bentuk kepala bluetongue betina lebih pendek dan kuntet alias gemuk

Bluetongue yang siap kimpoi adalah yang sudah berumur 2 tahun baik jantan maupun yang betina, pilihlah indukan/biangan yang berkualitas dan sehat di tandai dengan kuku yang lengkap badan yang berisi.

Season meeting bluetongue di tandai pada pertengahan bulan November sampai bulan februari atau maret (sebagai catatan adanya perbedaan musim kimpoi akibat dari perbedaan letak penyebaran dan suhu lingkungan). Pada masa ini bluetongue akan mogok makan, pada saat ini jangan lupa untuk memberikan persediaan air. Sang jantan terkadang sangat agresif dan jangan memegang kadal panana pada saat ini.

Pasangkan bluetongue jantan dan betina ( bisa 1:1 atau 1:2 jantan 1 dan betina 2), jangan satukan jantan dan jantan pada masa ini karena jantan teramat defensive. Proses pembuahan di tandai dengan sang jantan mengigit tengkuk betina lalu memasukan hemipenis jantan ke betina dan sebagai jantan pada masa perkimpoian jangan memakai substrat apapun karena hemipenis sang jantan sangat lah sensitif, sedikit saja tersentuh dengan substrat maka dia akan marah dan juga akan mengganggu proses pembuahan. Jantan akan menarik perhatian betina dengan cara berkeliling di sekitar betina dan mencoba untuk mencumbu sang betina dan jika di terima betina jantan akan menaiki sang betina dan menggigit tengkuknya lama pembuahan biasanya sekitar 30 detik sampai beberapa menit.

Betina akan hamil sekitar 3 sampai 6 bulan tergantung spesisnya. Ketika bayinya lahir tunggu lah sampai beberapa hari sampai dia bias makan sendiri. Perawatanya sama dengan perawatan dewasa.

Bersumber dari livebeta.kaskus.us dengan perubahan.

Label: ,



Mengenal Kepiting Uca atau Kepiting Fiddler



Kepiting uca atau kepiting fiddler merupakan jenis kepiting yang memiliki warna yang cantik serta bentuk tubuh yang unik. Kepiting uca ini banyak diperjualbelikan dengan harga yang lumayan tinggi (terutama di luar negeri). Kepiting ini termasuk kepiting yang berukuran kecil, ukurannya hanya sekitar 2-3 cm.

Kepiting uca atau fiddler memiliki habitat di daerah hutan bakau, rawa-rawa, serta pantai berpasir atau berlumpur. Kepiting ini memiliki 97 spesies yang tersebar di Barat Afrika, Atlantik Barat, Timur Pasifik dan Indo-Pasifik. Mereka sering ditemukan dalam jumlah besar.

Capit Besar
Hal yang unik dari kepiting ini adalah dwimorfisme seksual, dimana kepiting jantan mempunyai satu buah capit besar yang berwarna cerah kontras dengan karapaksnya, dan betina tidak mempunyai capit yang besar. Capit tersebut berbentuk seperti biola dan mempunyai berat hampir seberat kepiting itu sendiri. Capit besar tersebut digunakan untuk menarik betina dan untuk mengintimidasi jantan pesaingnya. Kepiting ini menggerakan capit besar dengan gaya dan irama unik dalam upaya untuk menarik betina.

Kepiting Fiddler mendapat nama mereka untuk perilaku yang menyerupai seorang musisi bermain biolanya.

Pada kepiting jantan, jika capit yang besar hilang maka setelah moulting capit besar tersebut akan tumbuh lagi di sisi sebelahnya (jika awalnya capit besar di sebelah kiri putus, maka setelah moulting bagian yang putus di sebelah kiri akan menjadi capit kecil, dan capit kanan akan membesar)

Telur
Kepiting Uca betina membawa kumpulan telur di sisi bawah tubuhnya dan akan menetap dalam liangnya selama dua minggu. Setelah itu betina akan berusaha keluar untuk melepaskan telurnya ke dalam air pasang surut. Telur menetas menjadi larva berenang bebas yang hanyut dengan plankton, namun berubah menjadi bentuk lain sebelum menetap dan berkembang menjadi Kepiting Uca.

Kebiasaan Makan
Kepiting Uca merupakan detritivor. Capit Kepiting Uca yang kecil mengambil sepotong sedimen dari tanah dan membawanya ke mulut, kemudian menyaringnya. Setelah didapatkan baik itu ganggang, mikrobia, jamur, atau detritus membusuk lainnya, sedimen dikeluarkan dalam bentuk bola-bola kecil.

Beberapa ahli percaya bahwa kebiasaan makan Kepiting Uca tersebut memainkan peranan penting dalam pelestarian lingkungan lahan basah, karena tanah menjadi teraduk dan mencegah kondisi anaerobik

Warna yang Unik
Kepiting Uca dapat mengubah warna. Kadang-kadang mereka tampil beda di malam hari dan siang hari. Pada beberapa spesies, pejantan  mencerahkan warnanya selama musim kawin. Hal ini membuat sulit untuk mengidentifikasi spesies yang berbeda dari Kepiting Uca dengan warna mereka saja. Spesies umumnya dibedakan oleh struktur penjepit mereka daripada oleh warna saja.

Bersumber dari www.kaskus.us dengan perubahan

Label: , ,



Merawat Jalak Suren



Jalak suren sebenarnya bisa ditemukan hampir di seluruh pelosok Indonesia. Namun, sekarang burung ini semakin sulit ditemukan. Apa yang dialami burung lain, populasinya kian hari kian susut di alam, ternyata juga dialami jalak suren. Pencemaran sawah oleh pestisida, penangkapan untuk dipelihara atau diperdagangkan, dan penciutan hutan merupakan penyebab utama menurunnya populasi jalak suren yang bernama ilmiah Sturnus contra jalla.

Keistimewaan jalak suren Jalak suren dilambangkan sebagai burung jinak penjaga rumah. Dengan memelihara burung ini, rumah akan selalu terjaga setiap hari. Mungkin ada benarnya anggapan ini karena jalak suren merupakan burung yang sangat peka. Jika ada orang datang, akan bersuara nyaring dan bervariasi. Bisa dipahami kalau banyak orang yang memelihara burung ini.

Ada empat alasan orang memelihara jalak suren.
Pertama, untuk menjaga rumah.
Kedua, untuk kesenangan.
Ketiga, untuk memancing suara burung lain agar ikut berkicau. Kecerewetan jalak uren akan merangsang burung lain untuk mengeluarkan nyanyiannya. Jalak suren dapat dijadikan master bagi whamei atau whabi.
Keempat, untuk ditangkarkan. Usaha penang-karan dilatarbelakangi oleh kesa-daran terhadap kelestarian jenis burung ini dan alasan ekonomis. Jalak suren hasil penangkaran dapat diperjualbelikan dengan harga Rp 900.000,00 per pasang.

Membedakan jantan dan betina
Jalak suren mulai dewasa pada umur 8-10 bulan. Ciri fisik dan tingkah laku burung jantan dan betina mulai bisa dibedakan. Untuk membedakannya, harus dilakukan dengan pengamatan yang seksama. Jalak suren jantan memiliki tubuh berbentuk lurus dengan ukuran relatif lebih besar dari betina. Tubuhnya lonjong dan panjang, kepa-lanya lebih besar dan bulat, paruhnya relatif lebih panjang dan kokoh. Bulu kepala, punggung, dan dada berwarna hitam legam dan mengilat. Warna merah pada kulit di atas mata lebih cerah dan jelas. Pada bagian yang memiliki bulu warna putih, di tubuh bagian bawah, kelihatan lebih bersih. Ekornya sedikit lebih panjang dan menyatu. Jari-jari kakinya lebih panjang dan lebih kokoh. Jambul kepalanya lebih panjang dan lebih melebar saat mengembang.

Yang betina memiliki bentuk tubuh bulat dan pendek. Warna hitam dan putihnya agak suram. Paruh, jari kaki, dan ekornya lebih pendek dan halus. Kepalanya agak ramping. Warna merah pada bagian mukanya lebih pucat dibanding burung jantan.

Selain itu, aktivitas dan gerakan burung jantan relatif lebih lincah dan agresif dari yang betina. Suara ocehannya lebih cerewet, bervariasi, dan lebih keras dari betina. Untuk tujuan penangkaran, burung jantan dan betina harus dipilih yang memiliki pandangan mata tajam, postur tegap, gesit, gerakan lincah, suara lantang, dan nafsu makan tinggi.

Cara menangkar
Penangkaran merupakan solusi penting dalam menjaga populasi jalak suren supaya tidak sampai punah. Dalam menangkarkan jalak suren, hal-hal berikut ini perlu diperhatikan. Kandang sebaiknya memiliki bentuk meninggi. Di dalam kandang disediakan tanaman yang tinggi, bercabang banyak, dan berdaun lebat, misalnya kemuning, klampis, kersen, atau tanaman lain yang mirip dengan tanaman tersebut. Lantai kandang juga perlu ditanami tanaman perdu atau semak dan rumput-rumputan.

Tempat bertengger diupayakan yang besar atau melebar untuk memudahkan perkawinan. Tempat pakan harus cukup memadai dan kebersihannya dijaga. Tempat minum dan mandi juga perlu disediakan. Sinar matahari harus dapat masuk ke kandang secara memadai. Banyaknya sinar matahari yang masuk sangat menentukan produktivitas perkawinan dan telur. Selain itu, tentunya juga perlu tempat berteduh sewaktu ada hujan.

Menurut pengalaman, jalak suren yang ditempatkan dalam kandang berukuran 100 x 175 x 200 cm atau yang lebih besar lagi (3 x 3 x 4 m) ternyata bisa berkembang biak dengan baik. Perlengkapan yang ada di dalam kandang ditata hingga menyerupai kondisi alami.Pakan yang diberikan berupa pepaya, pisang, dan serangga (misalnya kroto, ulat bambu, ulat hongkong, atau jangkrik.

Selain itu, juga diberi voor yang berkualitas baik. Dengan pakan seperti ini, sepasang jalak suren yang sudah jodoh akan berkembang biak dengan baik. Jalak suren mulai siap berbiak pada umur 10-12 bulan. Satu tahun untuk betina dan 1,5-2 tahun untuk jantan merupakan umur ideal untuk penjodohan. Biasanya betina lebih cepat dewasa kelamin dibanding jantan.

Tehnik penjodohan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, kalau jumlahnya banyak, penjodohan bisa dilakukan secara bebas. Artinya, masing-masing burung dibebaskan memilih pasangannya. Bila ada sepasang burung yang saling berdekatan, berkicau sahut-sahutan, dan bercumbu, itu pertanda jodoh. Burung yang sudah jodoh harus dipindahkan dalam kandang tersendiri. Biasanya burung yang sudah jodoh akan merajai di antara yang lain dan menyerang sesamanya atau sebaliknya diganggu oleh yang lain yang sama-sama jodoh atau berebut jodoh. Ini akan mengganggu proses perkawinan dan perkembangbiakan selanjutnya.

Jika hanya ada dua ekor, seekor jantan dan seekor betina, penjodohan dapat dilakukan dengan mendekatkan betina ke jantan. Caranya, burung betina dimasukkan dalam sangkar kecil atau sangkar gantung. Burung jantan dibiarkan dalam kandang penangkaran. Selanjutnya, sangkar kecil berisi burung betina dimasukkan ke dalam kandang penangkaran. Karena memiliki sifat berahi yang tinggi dan musim kawin sepanjang tahun, kedua burung ini akan segera jodoh.

Burung yang sudah jodoh akan melakukan perkawinan 2-4 minggu setelah penjodohan. Selanjutnya, burung akan membuat sarang untuk bertelur pada tanaman yang banyak cabangnya.Dalam kandang penangkaran jalak suren dapat dirangsang membuat sarang. Caranya, di beberapa tempat yang layak untuk bersarang - misalnya pada tanaman yang memiliki banyak cabang kuat, terlidung, dan aman dari gangguan - diberi tatanan dasar sarang. Di tempat-tempat yang telah ditentukan itu ditaruh bahan sarang seperti jerami, akar sulur yang panjang, ranting-ranting, atau daun-daunan. Bahan sarang ini ditata melingkar atau dalam tumpukan yang teratur.

Cara ini dapat merangsang dan membantu jalak suren untuk bersarang.
Jalak suren akan memilih sendiri tempat yang sesuai untuk bersarang. Pembuatan sarang dilakukan selama 5-10 hari, tergantung agresivitas burung. Ukuran sarang termasuk besar. Panjang tumpukan susunan sarang antara 35-45 cm, lebar 20-30 cm, dan tinggi sekitar 20 cm. Lubang tempat keluar masuknya burung berada di permukaan atas sarang, agak miring dengan derajat kemiringan antara 40-45 .

Jalak suren merupakan salah satu, mungkin satu-satunya, jenis dari keluarga Sturnidae yang membuat sarang bukan di dalam rongga pohon, tetapi menaruh sarang pada cabang-cabang pohon.Telur jalak suren berwarna biru, berukuran 19,8 x 27,7 mm, dan berjumlah 3-4 butir. Telur dierami bergantian oleh burung jantan dan betinanya. Telur-telur itu akan menetas setelah 14 hari dierami. Selain sebagai pengganti selama pengeraman telur, yang jantan juga bertindak sebagai penga-man di luar sarang. Anak jalak suren akan dipelihara induknya sampai berumur 1,5 bulan. Jalak suren bisa berkem-bang biak sepanjang tahun. Puncak perkembangbiakan terjadi pada pertengahan tahun, yaitu antara bulan Januari-Juni. Bulan Juli-Desember merupakan masa penurunan perkawinan.

Perawatan anak
Induk jalak suren akan menyuapi anaknya yang baru menetas dari telur dengan pakan berupa serangga, misalnya kroto, belalang, kupu-kupu, jangkrik, ulat hong-kong, ulat bambu, atau jenis serangga lain yang dijumpai. Anak jalak suren jarang disuapi buah-buahan. Demikian pula dengan anak yang sudah keluar dari sarang, pakan yang diberikan berupa serangga, sampai anakan umur 1-1,5 bulan. Setelah itu anak jalak suren mulai makan buah-buahan.

Pemberian makanan dilakukan 1-2 jam sekali setiap hari. Kira-kira umur 1,5 bulan anak jalak suren sudah disapih oleh induknya.Selanjutnya anak jalak suren dapat dipisah dari induknya dan diperlakukan seperti halnya jalak suren dewasa. Burung muda ini selanjutnya bisa dilatih suaranya atau ditangkarkan seperti induknya.

Read more at: http://gudangburung.blogspot.com/

www.blogger-kawunganten.blogspot.com

Label:



Sejarah dan Perkembangan Ikan Cupang Di Indonesia



Cupang merupakan ikan hias sekaligus ikan aduan yang telah dikenal luas di Indonesia. Ikan ini sering dijadikan cupang aduan karena sifatnya yang agresif saat melihat ikan cupang lainnya. Keindahan ikan ini juga banyak dikagumi sehingga ikan ini banyak pula dikonteskan sebagai ikan hias.

Cupang merupakan ikan asli yang hidup di kawasan Asia Tenggara Seperti Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, dan beberapa negara lainnya. Ikan Cupang sekarang menjadi salah satu andalan expor Indonesia ke mancanegara.

Dalam sejarahnya, ikan cupang dahulu sekali hanyalah ikan yang hidup di daerah persawahan. Ikan ini dulunya hanya ikan sawah yang banyak dicari oleh anak-anak. Namun, sekarang ikan ini telah banyak dikembangkan menjadi berbagai jenis ikan cupang baru yang menarik. Ikan ini sudah mulai dipelihara oleh sebagian masyarakat Indonesia sejak tahun 1960-an dan lebih banyak dikenal sebagai ikan cupang sawah.

Perkembangan Cupang

Perubahan terjadi pada tahun 1970. saat itu importir memperkenalkan jenis cupang baru. Ada yang ekor pendek yang sekarang kita sebut dengan ikan cupang aduan atau cupang laga. Ada juga yang berekor panjang yang dulu kita kenal dengan cupang jenis slayer. Kala itu yang baru muncul jenis slayer ekor lilin yang datang sebagai cupang hiasnya. Kala itu ikan jenis ekor lilin ini tetap mendominasi sampai era tahun 1990-an. Sampai ketika para penggemar cupang memadukan atau mengawin silangkan mereka menjadi ikan yang lebih bervariasi bentuk & warnanya.

Cupang hias jenis baru ini mempunyai ekor yang di hiasi tulang yang lebih menonjol keluar. ada yang berbentuk duri panjang, sisir tapi biasanya kita sebut jenis serit dan yang menggelembung yang biasa disebut Half Moon.

Bukan Hanya Ikan Aduan
Pada pertengahan tahun 1990-an, ikan cupang mulai diperlombakan dan di pamerkan keindahan fisiknya tapi mereka belum memisahkan kategorinya seperti sekarang yang memisahkan bentuk sirip maupun warnanya. Semenjak adanya kontes konsep ikan cupang dahulu sebagai ikan aduan atau laga berubah menjadi ikan hias.

Kini ikan cupang bukan hanya untuk diadu, melainkan juga untuk dinikmati keindahannya. Ikan cupang ini juga dipelihara, dikoleksi, dibudidaya dan juga dijual sampai ke luar negeri. Begitulah yang dilakukan oleh para penggemar ikan cupang yang tergabung dalam Komunitas Indo Betta Splendens (INBS)

Maka tak heran, kalau Indonesia merupakan penghasil ikan cupang hias terbesar kedua di dunia, setelah Thailand. Namun untuk cupang alam, Indonesia menjadi penghasil nomor satu didunia. Saat ini kita memiliki sekitar 40 jenis cupang alam yang sudah diteliti.

Bersumber dari ijhejhe.blogspot.com dengan perubahan

Label: , ,



Mengenal Budidaya Kerang Mutiara



Mutiara sebenarnya terbentuk akibat respon dari tiram untuk menolak kesakitan oleh akibat masuknya benda asing kedalam tubuhnya. Mutiara dari laut dapat diketemukan pada tiram, sedangkan mutiara dari perairan tawar pada kerang atau kijing. Pada dasarnya mutiara perairan laut berhubungan erat dengan tiram dan genus pinctada dan pada perairan tawar pada genus Onio. Banyak jenis tiram yang dapat memproduksi benda keras dalam tubuhnya, tetapi sedikit yang dapat digolongkan sebagai batu permata mutiara. Pada dua cangkang (kulit tiram) tiram jenis Pinctada terdapat bermacam-macam lapisan. Lapisan induk mutiara, berada pada cangkang bagian dalam. Jika terdapat partikel benda asing yang menyakitkan misalnya sebutir pasir maka organ tubuh tiram yang disebut mantel akan mulai melapisi dengan “nacre” pelindung (lapisan induk mutiara) ke sekelilingnya, hasilnya mungkin akan menjadi sebutir mutiara. Jika partikel dapat dilapisi oleh mantel secara menyeluruh, hasil mutiara kelak akan berbentuk bundar bagus.

Mutiara itu dibentuk oleh lapisan yang mengelilingi penyebab sakitnya secara konsentris. Lapisan tersebut terdiri dari mineral yang diproduksi oleh tiram; tetapi bila lapisan terluarnya tidak terdiri dari nacre, mutiara tidak akan memperlihatkan warna-warni yang menggairahkan yang biasa disebut “orient” yang membuat mutiara mempunyai harga yang tinggi dan indah.

Dibawah orient disebut “overtone”,adalah warna tubuh atau warna latar belakang dari mutiara. Overtone berupa suatu sinar pantul yang datang dari permukaan mutiara, dengan warna yang bermacam-macam: ungu, hijau, kuning, merah jambu (pink) dan jingga (oranye). Pada dasarnya warna tubuh mutiara dibagi menjadi tiga: putih, hitam dan “berwarna” termasuk merah, kuning, pelangi, violet, biru abu-abu dan brons, biru tua, hijau biru dan hijau dengan kilau mekanik. Termasuk dalam warna putih termasuk krem, merah muda dan kuning merah (keduanya dengan overtone piks), juga mutiara yang biasa disebut sebagai mutiara “indah” yaitu mutiara yang selalu memiliki tiga warna sekaligus berupa overtone krem,merah bunga mawar dan biru atau hijau.

Untuk saat ini tiram adalah penghasil (produsen) mutiara dari laut dan lebih lanjut produsen mutiara dari laut dan lebih lanjut produsen mutiara alam dunia yang utama dari teluk Persia antara Arap Saudi dan Iran. Hanya sekitar 1 dari 40 tiram yang kemungkinan berisi mutiara dan jumlah tiram yang diketemukan dati tahun ketahun semakin menurun. Dari teluk Persia mutiara diangkut ke Bombay, di tempat ini mutiara-mutiara tersebut dicuci dengan mencelupkannya kedalam Hidrogen peroksida kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari. Setelah disorter dan dibor, jenis-jenis terbaik dijual kepada pedagang-pedagang dari negara barat, banyak mutiara-mutiara tersebut tampil di Paris dan Amerika Serikat. Paris adalah penyebaran utama mutiara dan Bombay adalah pusat perantara untuk mutiara dari teluk Persia.

Mutiara yang bagus juga datang dari Sri Lanka, australia, Jepang, Mexiko, Panama, Venezuela dan Tahiti. Mutiara ini dari perairan tawar didapatkan dari sungai Missisippi dan anak-anak sungainya, juga dari Skotlandia dan China.

Bentuk mutiara diklasifikasikan sebagai berikut: bentuk bundar, bentuk bulat, bentuk bulat telur, bentuk air mata, bentuk kancing baju, bentuk boroque (seluruh bentuk yang tidak biasa selain yang telah diberi nama tersebut diatas), bentuk gotri (bentuk baroque, tetapi dengan kilauan yang sedikit); mutiara biji (bentuknya ttidak simeteris dan sangat kecil), mutiara debu (terlalu kecil untuk digunakan sebagai batu permata) dan mutiara blister (bentuk mutiara yang menempel dicangkang).

Nilai dari sebutir mutiara didasarkan pada: warna, kilau, translusensi, tekstur, bentuk dan ukuran. Mutiara yang terbaik akan memiliki warna asli dari mutiara, overtone yang kuat dengan kemilau yang tinggi; semi translusensi yang kuat, tidak rentak, tergores, dan penyok atau cacat, bentuk bundar, ukurannya besar. Nilai dari sebutir mutiara yang dapat diperkirakan dengan menduga dengan suatu harga dasar dengan kuadrat dari beratnya, sehingga dengan suatu penambahan ukuran yang sedikit mempunyai pengaruh yang besar terhadap nilainya. Penilaian terhadap mutiara akan lebih kompleks dari pada terhadap berlian. Mutiara yang besar lebih jarang ada dibanding dengan berlian yng besar. Hanya dengan latihan dan pengalaman yang luas dan banyak, seseorang akan dapat melihat kualitas mutiara dengan baik.

MUTIARA PELIHARAAN

Mutiara pemeliharaan pada dasarnya adalah suatu hasil produksi abat ke 20. Beberapa orang telah mencoba mengembangkan cara untuk memproduksi mutiara, Nishikawa, Mise dan Mikimoto adalah nama-nama tenar untuk masalah ini. Setelah mendapatkan cara penempatan inti yang paten, Miki moto merupakan penguasa dalam industri mutiara peliharaan.

Mutiara peliharaan diproduksi dengan memasukkan butiran manik-manik yang terbuat dari kulit cangkang tiram mutiara pada bagian dari lapisan induk mutiara kepada lapisan mantel yang mengeluarkan lapisan mutiara. Tiram memperlakukan manik-manik tersebut sebagai penyakit dan menyelimutinya dengan lapisan nacre. Jadi perbedaan dasar mutiara alam dan peliharaan adalah partikel dan ukurannya, yang masuk dalam tubuh tiram secara alami dan dibuat oleh manusia serta cara terjadinya.

Mutiara blister diproduksi dengan memasukkan separuh manik-manik, ditempelkan di dinding cangkang bagian dalam. Setelah lapisan nacre menyelimuti manik-manik, bentuk yang terjadi tersebut dan lapisan nacre lainnya yang telah dibentuk melengkung, ditempelkan kebagian dasar dari manik-manik. Hasilnya juga disebut sebagai mutiara”mabe”.

Mutiara “biwa” diproduksi dari danau Biwa Jepang menggunakan kijing air tawar. Mutiara biwa bentuknya tidak teratur, tetapi memiliki orient dan warna yang bagus. Perbedaan mutiara biwa dengan yang lainnya adalah bahwa mutiara biwa tidak memiliki inti atau nukleus; sebagai pengganti manik-manik, mantel empat persegi dimasukkan kedalam organ tubuh kijing, syarat pemeliharaannya memakan waktu tiga tahun.

Sumber : http://pusatmutiara.com/

www.blogger-kawunganten.blogspot.com

Label:



Prospek Cerah Budidaya Kepiting di Tanah Air



Budidaya kepiting sangat prospektif untuk di kembangkan di seluruh wilayah Indonesia. Selama wilayah tersebut memiliki lahan tambak air payau. Wilayah Sulawesi Selatan misalnya. Yang luas lahan tambak air payaunya kurang lebih 150.000 ha.

Dengan garis pantai sepanjang 2500 km yang tepinya ditutupi hutan mangrove ini sangat potensial menjadi lahan budidaya, baik kepiting bakau maupun rajungan. Selain itu, salah satu faktor pendukung budidaya di Sulsel yakni tersedianya bibit yang cukup memadai.

Dari hasil kajian yang dilakukan bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2005, terungkap bahwa kabupaten Wajo, terutama di kecamatan Keera adalah salah satu daerah penghasil bibit kepiting bakau.

Bibit kepiting dari daerah ini banyak terdistribusi ke berbagai sentra produksi yang melakukan budidaya kepiting. Upaya penyediaan bibit dari hatchery pun sudah mulai digalakkan. Baik kepiting bakau maupun rajungan telah berhasil dibenihkan secara buatan, meskipun disana sini masih perlu disempurnakan untuk dapat menyamai keberhasilan pembibitan udang yang telah berlangsung lama.

Di desa Pallime, daerah yang menjadi indikator perkepitingan Sulawesi Selatan, budidaya kepiting bakau di tambak umumnya masih dilakukan secara sederhana tanpa sentuhan teknologi. Bibit kepiting ditebar di tambak atau sawah kemudian dibiarkan begitu saja tanpa atau dengan suplai pakan seadanya.

Makanan kepiting pada pembesaran sederhana ini hanyalah ikan-ikan liar yang ikut masuk ke dalam tambak atau tanaman-tanaman air yang tumbuh secara tidak sengaja atau daun-daun bakau yang terjatuh ke dalam tambak.

Akibatnya, tingkat kematian atau yang kabur dari tambak cukup besar, yakni sekitar 50%. Namun demikian, petani masih dapat meraup keuntungan yang cukup lumayan. Jadi bisa dibayangkan bila budidaya kepiting itu dilakukan dengan sistem semi atau full intensif maka bisa dipastikan pembudidaya kepiting akan semakin banyak mendapatkan rejeki.

Biasanya, setiap hektar tambak dapat ditebari 1000 ekor bibit dengan ukuran lebar karapas 4-6 cm yang dibeli dari nelayan pengumpul seharga Rp.350 – 500. Setelah 3 – 4 bulan pemeliharaan, kepiting sudah mencapai ukuran minimal 250 g (size 4, empat kepiting per kilogram).

Untuk ukuran tersebut, kepiting laku dijual di kalangan pengumpul seharga Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per kg. Jadi dengan modal kurang lebih Rp 500 ribu, petani dapat meraup hasil kurang lebih Rp 6 juta.

Sumber : http://bisnisukm.com/


www.blogger-kawunganten.blogspot.com

Label:



Makanan Manusia yang Berbahaya Bagi Anjing dan Kucing



Bagi anda yang memelihara anjing dan kucing, mungkin anda terkadang memberikan makanan anda untuk peliharaan anda tersebut. Namun alangkah lebih baik jika anda tidak memberikan makanan manusia untuk anjing dan kucing. Hal ini karena ada sebagian makanan yang lazim dikonsumsi manusia namun ternyata berbahaya bagi anjing dan kucing. Beberapa makanan manusia yang berbahaya bagi anjing dan kucing antara lain adalah sebagai berikut.

Xylitol
Xylitol adalah pemanis buatan yang bisa ditemukan di makanan-makanan seperti permen, mint, pasta gigi, dan cairan pembersih mulut. Xylitol bisa menyebabkan pelepasan insulin di dalam tubuh anjing yang bisa menyebabkan hypoglycernia (gula darah rendah), dan juga bisa menyebabkan kerusakan hati.

Coklat, kopi, dan kafein

Coklat mengandung theobromine, dalam jumlah yang cukup, bahan ini sangat beracun untuk anjing. Coklat juga mengandung kafein, yang dapat ditemukan di kopi, teh, dan minuman soda. Kematian bisa terjadi dalam jangka waktu 24 jam setelah mengonsumsi coklat, kopi, dan kafein. Sebaiknya memang tidak memberikan coklat sama sekali kepada anjing peliharaan anda.

Anggur dan Kismis
Anggur dan kismis bisa menyebabkan gagal ginjal mendadak pada anjing dan kucing. Belum diketahui racun apa yang terdapat di buah ini yang bisa membahayakan anjing dan kucing.

Alpukat
Seluruh bagian dari alpukat seperti daun, buah, adalah racun untuk kucing dan anjing.

Bawang
Bawang mempunyai kandungan yang dapat merusak sel darah merah pada kucing dan anjing. Sel darah merah yang terkena dampaknya ini tidak dapat membawa oksigen dengan efektif. Memasak makanan dengan bawang pun tidak mengurangi efek berbahayanya untuk hewan peliharaan anda. Biasanya bawang bisa ditemukan pada makanan bayi, yang diberikan kepada hewan peliharaan ketika mereka sakit, pastikan untuk melihat label produknya.

Kacang Macadamia

Kacang ini umumnya terdapat di permen dan coklat. Mengapa kacang macadamia bisa menyebabkan keracunan sampai sekarang masih belum dapat dijelaskan, tetapi tanda-tanda kritis terdapat pada anjing jika memakannya seperti depresi, lemah, muntah, gemetar.

Pencegahan
Kebanyakan keracunan makanan manusia pada hewan peliharaan terjadi secara tidak sengaja. Hewan peliharaan menemukan dan mengunyah permen, atau mencuri makanan dari meja.

Cara terbaik untuk mencegahnya adalah menyimpan makanan di tempat tertutup atau tidak bisa diraih oleh hewan peliharaan anda.

Penting juga untuk mengajari anak-anak  supaya tidak memberikan permen atau makanan manusia lain kepada hewan peliharaan.

Bersumber dari www.vetstreet.com dengan perubahan

Label: , , , ,



Ikan Bandeng Potensial Dibudidayakan Dalam KJA di Laut



Budidaya ikan bandeng telah lama dikenal oleh petani dan seat ini telah berkembang di hampir seluruh wilayah perairan Indonesia, utamanya di daerah Sulawesi Selatan dengan memanfaatkan perairan payau dan pasang surut. Teknologi budidaya ikan ini juga telah mengalami perkembangan yang begitu pesat mulai dari pemeliharaan tradisional yang hanya mengandalkan pasok benih dari alam pada saat pasang sampai ke teknologi intensif yang membutuhkan penyediaan benih, pengelolaan air, dan pakan secara terencana. Ikan ini sangat digemari oleh masyarakat utamanya Sulawesi Selatan dan banyak sekali disajikan dalam bentuk ikan bakar di warung-warung makan untuk konsumsi masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah.

Harga ikan ini relatif murah, dapat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, sehingga dapat memberikan andil yang cukup besar dalam meningkatkan gizi masyarakat. Ikan bandeng sebagai komoditas budidaya yang telah mapan untuk tingkat petani tambak, upaya efisiensi budidayanya merupakan tuntutan utama, sehingga dapat meningkatkan pendapatan para petani dan nelayan.

Budidaya ikan bandeng tidak hanya berkembang di air payau saja namun saat ini juga sedang berkembang di air tawar maupun laut dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA). Ikan bandeng sebagai komoditas budidaya mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan komoditas budidaya lainnya dalam hal :
1. Teknologi perbenihannya telah dikuasai dengan baik sehingga pasok benih tidak lagi tergantung pada musim dan benih dari alam.
2. Teknologi budidayanya baik di tambak maupun dalam KJA telah dikuasai dengan baik, secara teknis mudah diaplikasikan dan secara ekonomis menguntungkan.
3. Mampu mentolerir perubahan salinitas mulai dari 0-158 ppt sehingga areal budidayanya cukup luas mulai dari perairan tawar hingga ke perairan laut.
4. Mampu hidup dalam kondisi yang padat di keramba jaring apung (100-300 ekor/m3).
5. Pertumbuhannya cepat (1,6%/hari).
6. Efisien dalam memanfaatkan pakan FCR 1,7-2,2.
7. Pakan komersial untuk ikan ini sudah tersedia dalam jumlah cukup hingga ke pelosok desa.
8. Jaminan pasar baik dalam maupun luar negeri masih terbuka.

Permintaan ikan ini dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan baik untuk tujuan konsumsi, umpan bagi industri perikanan tuna cakalang maupun untuk pasar ekspor, sementara areal budidayanya di darat semakin hari semakin menciut akibat banyaknya lahan tambak yang dikonversi untuk kebutuhan pembangunan lain seperti untuk perumahan, industri, dan pariwisata yang pada gilirannya akan berdampak pada penurunan produksi.

Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk meningkatkan produksi budidaya bandeng adalah dengan memanfaatkan perairan laut seperti muara sungai, teluk, laguna, dan perairan semacamnya yang memenuhi persyaratan baik teknis, sosial ekonomi, legalitas, maupun lingkungannya. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perairan seperti tersebut di atas layak untuk dijadikan lokasi budidaya dengan sistem keramba jaring apung. Pengkajian tentang kelayakan lokasi, tata lelak, dan desain keramba telah banyak dilakukan.

Penggunaan keramba jaring apung untuk budidaya bandeng di laut memiliki beberapa kelebihan di antaranya:
1. Efisien dalam penggunaan lahan
2. Mudah dalam pemanenan baik selektif maupun total
3. Mudah dipantau dan tidak memerlukan pengelolaan air yang khusus seperti di tambak
4. Produktivitasnya tinggi (350-400 kg/keramba 6 m3/musim tanam 6 bulan)
5. Skala usaha dapat disesuaikan dengan kemampuan modal dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di lokasi budidaya.

Demikian halnya dengan ikan bandeng yang diproduksi dalam keramba jaring apung dapat memiliki standar kualitas ekspor yaitu:
1. Sisik bersih dan mengkilat
2. Tidak berbau lumpur
3. Kandungan asam lemak Omega-3 relatit tinggi jika dibandingkan dengan bandeng yang diproduksi pada tambak
4. Dagingnya kenyal dengan aroma yang khas sehingga sangat digemari sebagai ikan bakar di warung-warung sea food
5. Ukurannya bisa mencapai 600-800 g/ekor sesuai dengan permintaan pasar

PROSPEK PENGEMBANGAN

Peluang Pasar
Pasar untuk komoditas bandeng ini dibutuhkan dalam beberapa tipe dan ukuran sesuai dengan tujuan pemanfaatannya.
Hasil penelitian sederhana yang dilakukan oleh Atjo & Syahrun (2000), diperoleh data bahwa kebutuhan ikan bandeng untuk pasar spesifik berupa rumah-rumah makan sea food, hotel, don pasar swalayan khususnya di Kota Madya Makassar diperkirakan mencapai 6 ton per hari, dan saat ini baru terpenuhi 25%. Selanjutnya dikatakan bahwa problem utama yang dihadapi adalah kontinyuitas produksi, konsistensi mutu, utamanya dalam hal bobot, rasa, ukuran, dan penampilan fisik. Kriteria-kriteria yang dipersyaratkan tersebut akan dapat dipenuhi dan hasil budidaya bandeng yang berasal dari keramba jaring apung di laut.

Potensi Sumber Daya
Hasil identifikasi yang telah dilakukan terhadap wilayah pesisir dan laut, nampak bahwa lahan yang potensial untuk kegiatan budidaya laut diperkirakan mencapai 1,9 jute ha. Dari potensi tersebut yang layak untuk budidaya ikan adalah 369.500 ha dan tersebar di beberapa provinsi di Indonesia.
Dari luasan tersebut dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan dalam keramba jaring apung seluas 1% atau 3.695 ha.

Dukungan Iptek
Teknologi budidaya bandeng dengan sistem keramba jaring apung di laut mulai dirintis oleh Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau (BRPBAP) Maros sejak tahun 1993, dan sejak saat itu rutin dilakukan percontohan di berbagai daerah di Indonesia. Saat ini budidaya bandeng dengan sistem KJA tersebut telah berkembang di beberapa daerah seperti Maluku, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Batam, Riau, Bali, dan daerah lainnya di Indonesia. Bahkan di beberapa daerah seperti Bali telah diproduksi secara rutin bandeng tanpa duri hasil budidaya di KJA. Beberapa hasil penelitsan BRPBAP sebelumnya menunjukkan bahwa ikan bandeng memang dapat diproduksi dalam keramba jaring apung di lahan seperti teluk, laguna, muara sungai, maupun perairan semacamnya dengan hasil yang cukup menggembirakan

PERMASALAHAN
Walaupun usaha budidaya bandeng dalam keramba jaring apung telah banyak dilakukan oleh masyarakat, namun masih terbentur pads beberapa masalah diantaranya:
1. Harga pakan yang relatif masih mahal, sehingga masih diperlukan pengkajian lanjutan yang lebih intensif khususnya bagaimana memanfaatkan bahan baku lokal yang tersedia dalarn jumlah yang memadai sebagai bahan pakan guna menekan biaya pakan yang diperkirakan dapat mencapai 70% dan biaya operasional
2. Belum terciptanya suatu sistem yang berorientasi agribisnis yang mampu menjamin keberlanjutan produksi mulai dari penyiapan benih dari panti benih, penggelondongan, pembesaran, panen, dan pemasaran sebagai upaya peningkatan efisiensi dalarn mengantisipasi pasar bebas
3. Pemenuhan benih yang bermutu, tepat waktu, jumlah, ukuran, harga, dan tempat belum terpenuhi akibat panti-panti benih tidak terdistribusi secara merata
4. Penataan ruang untuk budidaya laut belum dikelola secara baik dengan mengacu pada hasil kapan ilmiah yang kokoh dan profesional
5. Ketersediaan informasi pasar yang belum akurat dan tepat waktu, khususnya untuk pasar domestik dan ekspor yang belum memadai
6. Pengadaan modal untuk petani guna menjamin kesinambungan produksi belum memadai. Untuk itu perlu dibangun suatu kemitraan antara pengusaha dan petani ikan yang dapat menciptakan keberlanjutan usaha dan pembagian keuntungan yang proporsional antara pemilik modal dengan pembudidaya
7. Kontinyuitas produksi, konsistensi mutu utamanya dalarn hal bobot, rasa, ukuran, dan penampilan fisik belum dipertahankan

KESIMPULAN
Melihat beberapa keunggulan yang dimiliki komoditas ikan bandeng, aspek potensi lahan, sumber daya manusia, jaminan pasar, dan dukungan teknologi maka pengembangan budidaya bandeng dengan sistem keramba jaring apung di laut memiliki peluang yang cukup besar. Untuk itu perlu segera ditumbuhkembangkan pada petani dan pengusaha, sehingga dapat berdampak pada peningkatan produksi dan pendapatan petani, peningkatan gizi masyarakat, perluasan lapangan kerja, perolehan devisa negara serta peluang kesempatan usaha.

Sumber : Warta Penelitian Perikanan Budidaya Volume II Nimor 1, 2005
http://ikanmania.wordpress.com/2007/12/31/ikan-bandeng-potensial-dibudidayakan-dalam-kja-di-laut/


www.blogger-kawunganten.blogspot.com

Label:



Cupang Hias, Kecil Bentuknya Gede Untungnya



Jikalau Anda penggemar atau penghobi ikan hias, cobalah membudidayakan ikan cupang sebagai alternatif penghasilan tambahan atau penghasilan sampingan. Karena modal yang dibutuhkan dalam pembudidayaan ikan cupang tidaklah besar, Anda hanya mengeluarkan modal sebesar Rp. 5.000.- s/d Rp. 10.000,- untuk sepasang ikan cupang, sebagai indukan.

Sebagai wadah tempat ikan atau aquariumnya, Anda bisa memanfaatkan bekas botol air kemasan yang tentunya Anda bisa mendapatkan dengan mudah di sekitar lingkungan rumah Anda. Untuk pakan ikan cupang tidaklah memerlukan pakan ikan yang mahal-mahal, cukup carikan nyamuk mati, jentik-jentik nyamuk atau sisakan beberapa serat daging dari lauk pauk yang kita makan sehari-hari.

Tentunya Anda harus mempelajari terlebih dahulu bagaimana cara mengawinkan ikan cupang hingga bertelur dan menetaskannya. Kembangkanlah lagi dengan cara mengawinkan anak-anak ikan cupang tersebut, pilihlah anak ikan cupang yang sehat dan mempunyai sifat genetis yang baik.

Anda bisa menjual anakan ikan cupang ke pasaran dengan harga Rp. 1000,- per ekor. Dari sepasang induk ikan cupang bisa dihasilkan 100 s/d 200 anak ikan cupang. Anda bisa hitung sendiri berapa pemasukan yang Anda dapatkan bila Anda punya 10 pasang indukan. Lumayan, khan?

Apalagi kalau Anda bisa menghasilkan ikan cupang kualitas aduan, kontes atau bahkan kualitas ekspor. Anda bisa mendapatkan ratusan ribu rupiah per ekor.

Namun, sebelum itu Anda harus membayar terlebih dulu dengan ketelatenan dan ketekunan, karena kendala yang biasa dihadapi adalah masalah air, makanan, media, suhu dan penyakit. Cari tahu mengapa ikan cupang Anda misalnya mati, apa penyebabnya? Perbaiki kesalahan-kesalahan tersebut dan mulailah lagi dari awal.

Selain sebagai hobi, budidaya ikan cupang hias juga bisa mendatangkan keuntungan yang cukup menjanjikan. Usaha ini tidak memerlukan modal yang besar, malah dapat dilakukan di rumah dengan lahan yang terbatas. Jika dipelihara dengan baik, seekor ikan cupang hias kualitas baik bisa berharga Rp 2 juta.

Kawasan Slipi, Jakarta Barat, merupakan salah satu daerah cikal bakal budidaya ikan cupang hias. Pada era 80-an, sebanyak 20 warga sekitar mencoba berternak cupang hias. Kelompok yang makin berkembang ini kemudian membentuk Kobapi sebagai wadah budidaya ikan.

Menurut Yamin Umar, salah satu pembudidaya, jenis cupang yang dulu dia ketahui adalah cupang adu. Guna memberikan variatif dalam pengembangannya, maka Yamin berinisiatif menyilangkan cupang aduan dan cupang hias. Hasilnya, ikan berwarna indah yang memiliki gerakan gesit dan berani.

Cara memelihara cupang hias tidaklah begitu sulit. Pembudidaya cukup menyiapkan beberapa akuarium yang dapat menampung ikan-ikan peliharaan. Agar ikan tumbuh prima dan memiliki bentuk sempurna, peternak mesti memperhatikan pH air. Kadar pH air yang baik untuk budidaya ikan adalah tujuh, jika kurang dari itu maka ikan akan lambat dan jika lebih dari pH tersebut, ikan akan mati.

Selain memperhatikan pH, pembudidaya juga harus memberikan pangan yang berkualitas pada cupang peliharaan. Kebersihan akuarium pun harus diperhatikan, pasalnya, tak jarang cupang mati karena berkutu dan keadaan air kolam keruh.

Hal yang paling menguntungkan dari budidaya ikan cupang hias, pemelihara dapat menjadikannya sebagai usaha sambilan yang tidak membutuhkan lahan luas. Di sinilah Kobapi berperan banyak.

Sementara itu, Mustafa Kamil mengaku, ikan hasil budidayanya semakin berkembang sampai ke luar Pulau Jawa. Malah, kini ia sudah bisa mengekspor, meski belum secara langsung.

Sebagai bentuk tanggung jawab Kobapi, wadah ini membantu para pembudidaya cupang hias untuk mengembangkan usaha mereka. Salah satunya dengan mempromosikan ikan cupang hias melalui pemasaran di internet. Kobapi juga kerap mengadakan kontes dan mengikuti kontes ikan cupang hias, serta mengadakan pelatihan perorangan dan kelompok bagi pembudidaya ikan cupang hias.

Keindahan tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat tersebut adalah ikan cupang hias.

Untuk membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di Wilayah Jakarta Pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan diatas dak rumah dan di pekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.

Wadah Budidaya
Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.

Ciri-ciri khusus
Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.

Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :
1. Umur ± 4 bulan
2. Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
3. Gerakannya agresif dan lincah.
4. Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-ciri ikan betina :
1. Umur telah mencapai +- 4 bulan
2. Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
3. Gerakannya lambat.
4. Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
5. Kondisi badan sehat.

Pemijahan dan perawatan ikan
Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :
1. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.
2. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 - 30 Cm.
3. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.
4. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.
5. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
6. Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.
7. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.

Pembesaran anak
1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.

Pasca Panen
Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.

Sumber : http://www.suaramedia.com


www.blogger-kawunganten.blogspot.com

Label: